kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alokasi KUR BRI 2024 Lebih Rendah Dibandingkan Target 2023


Jumat, 12 Januari 2024 / 13:25 WIB
Alokasi KUR BRI 2024 Lebih Rendah Dibandingkan Target 2023
ILUSTRASI. Pameran produk UMKM binaan BRI?pada ANTAD & Alimentaria Expo yang diselenggarakan di Kota Guadalajara, Meksiko.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bank yang memiliki portofolio kredit UMKM paling dominan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mendapat alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di 2024. Meski demikian, alokasi tersebut jauh lebih rendah dari alokasi dari tahun sebelumnya.

BRI mendapatkan alokasi KUR untuk tahun 2024 senilai Rp 165 triliun dari  target pemerintah terkait KUR yang mencapai Rp 300 triliun. Alokasi tersebut lebih rendah dibandingkan target tahun 2023 sebesar Rp 194,4 triliun.

Namun, alokasi yang diberikan BRI pada tahun ini sedikit lebih tinggi dari realisasi penyaluran KUR BRI di 2023. Pada tahun tersebut, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38%.

Baca Juga: BRI Telah Salurkan KUR Rp 143 Triliun Per November 2023, Capai 73% dari Target

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pihaknya akan berupaya memenuhi target tersebut mengingat saat ini BRI sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.

“Dari sisi infrastruktur, saat ini BRI telah memiliki BRISPOT yang terus dioptimalisasikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan tenaga pemasar (mantri),” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/1).

Supari menambahkan, BRI juga saat ini telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro yang diyakini dapat mendorong penyaluran KUR kepada grassroot.

Dalam 2 tahun, integrasi dari ekosistem ultra mikro tersebut berhasil memberikan akses pembiayaan, literasi keuangan dan pemberdayaan kepada lebih dari 37 juta nasabah peminjam dan 165 juta rekening tabungan mikro. 

Baca Juga: Kucuran KUR Baru Mencapai 77,42% Per November 2023

Di samping itu, penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian grass root juga tercipta dari ekosistem ini, salah satunya terbukti dari peningkatan 1 juta debitur ultra mikro yang naik kelas ke segmen mikro. 

“Pendekatan oleh integrasi ekosistem ultra mikro ini dapat menjadi role model untuk menaikkelaskan pelaku usaha di ekonomi grass root secara terstruktur dan berkelanjutan (sustain),” tandas Supari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×