kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.913   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Anak perusahaan menopang laba bersih bank pelat merah sepanjang 2018


Minggu, 17 Februari 2019 / 14:18 WIB
Anak perusahaan menopang laba bersih bank pelat merah sepanjang 2018


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tenakan internal mupun eksternal menghantam, bank besar mencatatkan kinerja moncer sepanjang 2018. Lihat saja deretan bank besar mencatatkan pertumbuhan laba bersih dobel digit. Kinerja ini tidak terlepas dari kontribusi anak perusahaan terhadap induk perusahaan.

Ambil contoh laba bersih konsolidasi Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di sepanjang 2018 mampu tumbuh 11,60% secara year on year (yoy) menjadi Rp 32,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 29,04 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan anak perusahaan BRI memberikan kontrubusi terhadap laba bersih sebesar 3,8% atau Rp 1,23 triliun. Adapun total aset anak usaha BRI yang terdiri dari BRI Finance, BRI Syariah, BRI Life, BRI Agro, Danareksa Sekuritas, BRI Ventures sebesar Rp 75,13 triliun.

Suprajarto menyebut potensi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan anak (PA) BRI masih sangat besar, baik dari eksternal maupun internal BRI Group atau captive market yang ada saat ini.

Oleh sebab itu, strategi untuk mendorong kinerja anak perusahaan seperti; pptimalisasi sumberdaya yang dimiliki dengan meningkatkan sinergi di BRI incorporated, melakukan penyertaan kepada perusahaan anak, terus melakukan sharing teknologi, dan sharing human capital dan fasilitas pendidikan.

"Pada 2019, BRI menargetkan perusahaan anak dapat berkonstribusi kurang lebih 6% terhadap laba bersih atau meningkat dari sebelumnya tahun 2018 sekitar 3,8%," ujar Suprajarto kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Suprajarto menambahkan, terkait dengan dua perusahaan anak yang baru diakuisisi pada 2018, yaitu Danareksa Sekuritas dan BRI Ventures, BRI akan mendorong binis anak usaha tersebut dengan potensi yang sudah dimiliki BRI namun belum termanfaatkan.

Danareksa Sekuritas akan memfasilitasi debitur nasabah korporasi BRI yang berencana mendapatkan pendanaan dari pasar modal. Sedangkan untuk BRI Ventures, BRI berencana melakukan penyertaan sehingga dapat investasi kepada perusahaan fintech yang memiliki dampak langsung kepada BRI, seperti money transfer, lending, payments, dan alternative credit scoring.

Agar anak perusahaan semakin kuat, BRI juga akan menganggarkan dana untuk pertumbuhan anorganik senilai Rp 6 triliun. Dana ini untuk memperkuat pendanaan BRI Life, BRI Finance serta alokasi untuk akuisisi asuransi umum Rp 1,5 triliun.

Begitupun dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sepanjang 2018 mencatatkan peningkatan laba bersih 10,3% year on year (yoy) menjadi Rp 15,02 triliun dibandingkan Rp 13,61 triliun. Kinerja ini tidak terlepas dari kontribusi anak perusahaan sepanjang tahun lalu.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyatakan pada tahun 2018 anak usaha BNI memberikan kontribusi sebesar 9,2% dari laba BNI. Melihat pencapaian ini, bank dengan sandi saham BBNI ingin mendorong anak usaha dapat memberikan kontribusi sebesar dobel digit dari target laba BNI 2019.

"Strategi BNI untuk memperkuat bisnis anak usaha ialah meningkatkan sinergi dengan BNI Group untuk menggarap captive market. Memperkuat risk culture and risk management system perusahaan anak (PA) yang komprehensif melalui manajemen risiko terintegrasi,"ujar Herry kepada Kontan.co.id Rabu (13/2).

Herry menambahkan langkah berikutnya adalah lewat digitalisasi produk dan jasa perusahaan anak dan meningkatkan inklusi keuangan. Memperkuat sumber daya manusia perusahaan anak dan meningkatkan cross utilization. Juga memperkuat anak usaha melalui corporate action and unorganic growth untuk meningkatkan daya saing dan market share.

Selain itu, Herry menyebut bank masih melakukan pengajian terkait rencana aksi korporasi berupa akuisisi bank atau asuransi kerugian. Herry mengaku saat ini masih dalam tahap penjajagan calon target. Herry berharap aksi ini dapat direalisasikan sebelum kuartal IV-2019.

Bank berlogo 46 ini sudah menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun untuk ekspansi anorganik tahun ini. Alasan BNI untuk mengakuisisi bank adalah untuk memperkuat bisnis perusahaan di sektor perbankan digital.

Lebih lanjut BNI mengisyaratkan bisa saja proses akuisisi tersebut dilakukan tidak melalui BNI alias lewat anak usaha yang serupa. Selain kedua jenis perusahaan tersebut, BNI juga berniat untuk membeli perusahaan keuangan di bidang multifinance untuk lebih memperluas cakupan bisnis yang sudah ada.

Hingga saat ini BNI memiliki lima anak usaha yakni BNI Syariah, BNI Life, BNI Asset Management, BNI Multifinance, dan BNI Sekuritas.

Sekali tiga uang, PT Bank Mandiri meraup laba bersih Rp 25 triliun, tumbuh 21,20% yoy dari Rp 20,6 triliun. Merujuk pada laporan keuangan Bank Mandiri per Desember 2018, anak perusahaan memberikan kontribusi sebesar sebesar 10% terhadap laba bersih Bank Mandiri.

Adapun anak usaha Bank Mandiri adalah Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, Bank Mandiri Taspen, Mandiri Tunas Finance, Axa Mandiri Financial Sevices, Mandiri AXA General Insurance, Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, Mandiri Utama Finance, Bank Mandiri (Europe) Limited, dan Mandiri Capital Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×