Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Penawaran Umum Terbatas V (PUT) PT Bank Bukopin Tbk alias rights issue sudah sampai babak final. Pihak manajemen Bank Bukopin bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menyatakan bahwa KB Kookmin Bank selaku pemegang 22% saham perseroan lah yang bakal menyerap kebutuhan dana lewat aksi korporasi tersebut.
OJK bahkan menyebut, pihak KB Kookmin per tanggal 11 Juni 2020 telah menyatakan komitmennya dengan menempatkan dana (escrow) sebesar US$ 200 juta di rekening Bank Bukopin. Selanjutnya, Bank Bukopin akan segera menyelenggarakan RUPS dan RUPS LB mengenai penetapan Kookmin Bank menjadi Pemegang Saham Pengendali Mayoritas Bank Bukopin di atas 51%.
Baca Juga: Risiko NPL meningkat, bank pastikan tetap bentuk pencadangan
Menanggapi hal ini, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan saat ini posisi valuasi bank bersandi bursa BBKP ini memang masih terbilang rendah. Kemungkinan hanya sekitar 0,3 kali dari Price to Book Value (PBV). Namun, kabar bakal masuknya Kookmin Bank sebagai calon pemegang saham pengendali tunggal (PSPT) di Bank Bukopin bakal menjadi angin segar dari sisi harga saham serta sentimen positif untuk kinerja perseroan ke depan.
"Sebenarnya proses ini kan sudah lama, sejak 2019. Tetapi setelah ada klarifikasi dari OJK tentu akan jadi berita positif. Karena salah satunya juga ditunggu investor," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/6) malam.
Berdasarkan informasi yang diterima Suria, Bank Bukopin saat ini mengincar dana rights issue sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun. Target perolehan dana ini lebih rendah ketimbang kabar sebelumnya yang mencapai Rp 2 triliun.
Namun, KB Kookmin Bank sejatinya telah menempatkan dana escrow sekitar Rp 2,8 triliun dalam mata uang rupiah. Hal ini menurutnya bisa menjadi penanda kalau Kookmin bersedia menyerap rights issue dengan harga yang lebih tinggi dari target.
Baca Juga: Pemberian stimulus saat krisis berpotensi terjadi perampokan uang negara
Pun, Suria juga memandang pemegang saham pengendali saat ini yakni PT Bosowa Corporindo juga tidak berniat mengeksekusi haknya dalam rights issue. "Jadi hanya Kookmin dan mungkin pemegang saham minoritas saja yang eksekusi," tuturnya.
Lebih lanjut, menurut hitung-hitungan Suria rights issue Bank Bukopin akan dipatok sekitar Rp 320 per lembar saham. Tentunya dengan asumsi jumlah lembar saham yang diterbitkan 4,66 miliar atau sesuai dengan informasi yang diterimanya. "Itu hitung-hitungan kalau Bank Bukopin mengincar dana Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun dari rights issue," katanya.
Tentunya, bila Bosowa tidak mengeksekusi haknya dalam aksi korporasi yang akan datang, sudah dipastikan porsi sahamnya akan terdilusi. Begitu juga dengan pemegang saham lainnya yakni Negara Republik Indonesia.
Baca Juga: Likuiditas tiga bank besar dan menengah ini masih aman terkendali
"Sekarang yang perlu dipastikan, apakah Bosowa akan ambil haknya atau tidak? kalau Kookmin serap semua, otomatis terdilusi," pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini Bosowa masih memegang 23,39% saham di Bank Bukopin. Kemudian 8,91% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Sementara jumlah saham Bank Bukopin yang beredar saat ini sebanyak 11,65 miliar lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News