Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
"Di tengah tren peningkatan suku bunga tentunya masing-masing akan melihat berapa dengan rating perusahaan dan berapa yield yang berlaku dibandingkan dengan pinjaman bank," terang Suwandi.
Menurutnya, kupon obligasi tentu akan di bandingkan dengan bunga perbankan berapa kenaikannya, korelasinya dengan rating manakala kuponnya dilihat menjadi lebih menarik dari pinjaman perbankan tentu akan menjadi lebih meningkat di obligasi karena kupon obligasi hubungannya dengan rating-nya.
"Tapi untuk pemegang bond holder akan mengharap lebih tinggi, dan ini akan berbeda. Kembali lagi dilihat dari likuiditas perbankan," tambahnya.
Adapun, salah satu pemain multifinance yang masih rajin menerbitkan obligasi tahun ini salah satunya ialah Indomobil Finance. Pada kuartal dua ini, perusahaan bakal menerbitkan obligasi Obligasi Berkelanjutan V tahap 1. “Total Penawaran Umum Berkelanjutan V ini sebesar Rp 5 triliun dan untuk penerbitan tahap 1 sebesar Rp 600 miliar,” ujar CEO Indomobil Finance Gunawan Effendi.
Sebelumnya, perusahaan juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap 3 tahun 2022 pada Maret lalu. Adapun, jumlah pokok obligasi yang diterbitkan tersebut senilai Rp 1,74 triliun. “Penerbitan obligasi ini untuk modal kerja pembiayaan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News