kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Analisis BI: DPK bank melambat di Desember, deposito terkerek kenaikan suku bunga


Kamis, 31 Januari 2019 / 17:43 WIB
Analisis BI: DPK bank melambat di Desember, deposito terkerek kenaikan suku bunga


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) mencatat dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan tumbuh 6,1% secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2018. Sepanjang tahun lalu, DPK perbankan mencapai Rp 5.455,5 triliun.

Pertumbuhan DPK pada Desember 2018 mengalami perlambatan bila dibandingkan November 2018 yang tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 5.406,4 triliun.

Data yang dirilis oleh bank sentral pada Kamis (31/1) menunjukkan deposito mengalami akselerasi pertumbuhan dari 4,1 % yoy pada November 2018 menjadi 5,6% yoy pada Desember 2018 menjadi Rp 2.394,4 triliun.

Pertumbuhan deposito terjadi baik pada simpanan berjangka milik nasabah korporasi maupun perseorangan. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan suku bunga simpanan berjangka pada Desember 2018.

BI mencatat, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka seluruh tenor mengalami kenaikan pada Desember 2018. Suku bunga simpanan berjangka dengan tenor satu bulan sebesar 6,92%, tenor tiga bulan sebesar 6,84%, tenor enam bulan sebesar 7,06%, tenor 12 bulan sebesar 6,51% dan tenor 24 bulan sebesar 7,21%.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Desember 2018 mengalami penurunan yakni sebesar 12 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,80%.

Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK pada instrumen valas lebih besar dibandingkan dalam instrumen rupiah. DPK valas tumbuh 8,1% yoy menjadi Rp 764,9 triliun. Sedangkan DPK dalam instrumen rupiah tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 4.690,6 triliun.

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan November 2018, giro valas dan tabungan berdominasi rupiah mengalami perlambatan. Giro valas tumbuh sebesar 9,2% yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 41,7% yoy. Perlambatan giro valas terutama berasal dari nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Sementara itu, pertumbuhan tabungan rupiah melambat dari 8,5% yoy pada November 2018 menjadi 7,5% yoy khususnya tabungan rupiah milik nasabah perseorangan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×