Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) optimistis pertumbuhan bisnis akan berlanjut di tahun ini. Direktur Kredit Bank Mega Madi D. Lazuardi optimistis, kredit akanĀ tumbuh 11,6% year on year (yoy) atau setara Rp 7,1 triliun di 2022.
"Angka Rp 7,1 triliun ini merupakan angka pertumbuhan net karena kita banyak melakukan repayment-repayment yang sudah kita antispasi sehingga angka tersebut dapat tercapai. Strategi pertumbuhan kredit dititikberatkan pada segmen korporasi masih menjadi andalan," ujar Madi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (6/3).
Bank Mega juga berharap dari sektor ritel dan komersil yang mulai bertumbuh. Sebab, tahun lalu masih mengalami pertumbuhan negatif. Selain itu Bank Mega juga mengharapkan pertumbuhan dari sektor kartu kredit.
"Kalau kita lihat dari sektor korporasi dan komersial, beberapa pipeline yang kita harapkan bisa tumbuh diantaranya konstruksi terutama pada proyek-proyek strategis nasional yang dijamin oleh pemerintah, khususnya kepada BUMN dengan rating dan kondisi keuangan yang solid," ujar Madi.
Baca Juga: Bagi Saham Bonus, Begini Prospek Bank Mega (MEGA)
Ia menyatakan, proyek-proyek ini tentu membutuhkan pembiayaan dan bisa dipenuhi secara bilateral ataupun juga sindikasi dengan beberapa pihak lain. Selain proyek BUMN masih terdapat proyek swasta yang sifatnya baru, panambahan kapasitas.
Lalu ada sektor pertambangan dan sebagainya yang dapat menunjang petumbuhan kredit secara signifikan. Bank Mega juga akan meningkatkan porsi kredit UMKM Bank Mega melalui cabang-cabang yang ada.
"Dan tahun ini kami yakin dapat menjadi tahun pertumbuhan Kembali karena kondisi pandemic lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sehingga sektor real kita dapat juga ikut tumbuh, baik itu melalui supply chain ataupun melalui end user debitur-debitur ataupun melalui perantara seperti perusahaan-perusahaan pembiayaan," kata Madi.
Asal tahu saja, di tahun 2021, Bank Mega mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25,14% menjadi Rp 60,68 triliun dari Rp 48,59 triliun di tahun 2020. Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas pertumbuhan industri perbankan yang tercatat hanya sebesar 5,21% (yoy).
Kredit korporasi merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan terbesar, yaitu meningkat 52,36% menjadi Rp 39,93 triliun dari Rp 26,21 triliun pada tahun 2020.
Baca Juga: Fokus Dana Murah, Bank Mega Bidik Pertumbuhan DPK 7,18% di 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News