kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran Subsidi Bunga KUR Melonjak 1000% Jadi Rp 8,3 Triliun di Sepanjang 2022


Selasa, 24 Mei 2022 / 19:39 WIB
Anggaran Subsidi Bunga KUR Melonjak 1000% Jadi Rp 8,3 Triliun di Sepanjang 2022
ILUSTRASI. KUR


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional, pemerintah menaikkan anggaran bunga kredit program kredit usaha rakyat (KUR). Mengutip materi APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) Mei 2022, anggaran program bunga kredit di 2021 hanya berkisar Rp 700 miliar.

Pada tahun ini, pemerintah menggerakkan hingga melesat 1.085,7% year on year (yoy) menjadi Rp 8,3 triliun. Ini tidak terlepas dari upaya pemerintah memberikan tambahan potongan bunga KUR. Normalnya, bunga pinjaman KUR adalah 9% pada tahun 2022.

Namun, pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga Juni 2022 ini. Dengan tambahan subsidi, bunga pinjaman KUR menjadi 6%. Terbaru, pemerintah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR 3% sampai Desember 2022.

Sering dengan itu, pemerintah terus mendorong realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tengah pemulihan ekonomi nasional. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan realisasi KUR telah mencapai Rp 136,88 triliun sejak awal tahun hingga 23 Mei 2022.

Kredit berbunga rendah ini sudah diberikan kepada 2,99 juta debitur. Realisasi tersebut sudah mencapai 36,68% dari target penyaluran KUR tahun ini yang mencapai Rp 373,17 triliun.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR secara Nasional Capai Rp 136,88 Triliun per 23 Mei 2022

“Total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 23 Mei 2022 mencapai Rp 469 triliun yang diberikan kepada 34,88 juta debitur dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 0,81%,” paparnya kepada Kontan.co.id pada Selasa (25/5).

Ia merinci penyaluran kur di sepanjang 2022 berdasarkan jenis penggunaannya. Sebanyak 1,77% atau Rp 2,42 triliun disalurkan dalam bentuk KUR super mikro kepada 276.126 debitur.

Sedangkan KUR mikro menjadi penopang kinerja KUR yang mencapai Rp 93,18 triliun atau 68,07% dari total penyaluran KUR. Penyaluran KUR mikro ini telah dinikmati oleh 2,53 juta debitur.

Lalu sebanyak Rp 41,28 triliun atau 30,16% diberikan kepada 171.927 debitur usaha kecil (KUR Kecil). Juga terdapat Rp 6,60 miliar KUR PMI yang diberikan kepada 273 debitur.

Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan sepanjang Januari hingga April 2022 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 88,98 triliun. Nilai itu setara dengan 34,23% dari target yang diberikan oleh pemerintah pada 2022 sebesar Rp 260 triliun.

“Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan di sektor produksi, dengan proporsi mencapai 57,15%. Strategi penyaluran KUR BRI di tahun 2022 akan tetap pada selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum,” ujarnya kepada Kontan.co.id.

Lanjutnya, BRI akan memanfaatkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. Selain itu BRI juga terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform PARI, Localoka dan pasar.id.

Untuk menjaga kualitas KUR yang disalurkan, BRI menerapkan strategi selective growth. Selain itu BRI juga membuat sektor sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. BRI juga terus memperkuat penggunaan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting serta meningkatkan success rate restrukturisasi.

Baca Juga: Ini Strategi BNI Dongkrak Penyaluran KUR di Tahun 2022

“Hal tersebut berdampak positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan, dimana  hingga April 2022 NPL KUR  BRI tercatat 1,44%. Optimalisasi penyaluran KUR terus dilakukan BRI dari aspek pemerataan. Menurut survei internal BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. ” jelasnya.

Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah 6 penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi delapan penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020. Pada 2021 menjadi 11 dan tahun 2022 ini BRI berkomitmen untuk tahun ini dari 100 rumah tangga 13 akan menerima KUR.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membenarkan akses pelaku UMKM ke fintech P2P lending memang lebih mudah. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menyebut ini bukan menjadi kendala dalam menyalurkan KUR lantaran bunga KUR jauh lebih murah dibandingkan fintech P2P lending.

“Sehingga lebih menarik bagi pelaku UMKM. Selain itu, biasanya limit kredit yang bisa diperoleh pelaku UMKM via fintech relatif lebih kecil dibandingkan dengan KUR,” ujarnya kepada Kontan.co.id.

Ini terbukti dari penyaluran KUR Bank Mandiri mencapai Rp 14,41 triliun kepada 133.310 debitur pada April 2022. Meningkat 10,03% year on year (yoy) jika dibandingkan April 2021 sebesar Rp 13,10 triliun.

Baca Juga: Meski Akses P2P Lending Lebih Mudah, Bankir: Bunga KUR Lebih Menarik bagi Pelaku UMKM

Realisasi penyaluran KUR tersebut sudah mencapai 36,04% dari target tahun 2022. Ia menyatakan kredit berbunga rendah ini didominasi oleh Sektor Produksi dengan 58,67% atau sebesar Rp 8,45 triliun, sedangkan Sektor Non Produksi hanya 41,33% yaitu sebesar Rp 5,95 triliun.  

“Hingga akhir tahun, prospek KUR cukup baik, didukung dengan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri baik yang bergerak di sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal ini sebagai off-taker dan memberikan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitranya (Value Chain). Selain itu, dilakukan optimalisasi Potensi Wilayah dan potensi sektor usaha yang berkembang di sekitar cabang/Unit Mikro,” paparnya.  

yaluran yang signifikan yang berkontribusi hingga 28% di April 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×