Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk kembali mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan hingga periode September 2024. Di mana, bank syariah tertua di tanah air ini mencatat penurunan laba yang anjlok hingga 83,68% YoY.
Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih Bank Muamalat membukukan laba senilai Rp 8,54 miliar di sembilan bulan tahun 2024 ini. Sebagai perbandingan, laba bersih di periode sama tahun lalu masih bisa mencapai Rp 52,36 miliar.
Jika dirinci, penurunan laba tersebut sejalan dengan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang turun. Tak hanya itu, beban operasional dari Bank Muamalat juga ikut membengkak di periode yang sama.
Adapun, pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang dicatatkan Bank Muamalat di periode Januari hingga September 2024 senilai Rp 149,49 miliar. Angka tersebut merosot dari periodes sama tahun lalu senilai Rp 198,42 miliar.
Baca Juga: Pembiayaan Emas Bank Syariah Tancap Gas
Sementara itu, beban operasional bank yang batal diakusisi oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ini naik hingga Rp 131,75 miliar. Di mana, periode September 2023, beban operasional mereka masih senilai Rp 114,52 miliar.
Tak hanya soal kinerja, Bank Muamalat tampaknya juga sedang bergelut dengan kualitas kredit yang mereka miliki. Hal tersebut tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) mereka yang turut membengkak.
Secara rinci, NPF gross Bank Muamalat secara tahunan naik dari 2,18% menjadi 2,95%. Sementara, untuk rasio NPF nett yang mereka miliki juga naik secara tahunan dari 0,43% menjadi 2,34%.
Selain itu, rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif milik Bank Muamalat juga ikut tergerus. Di periode September 2023 berada di level 1,30% kini menjadi 0,86%.
Untuk penyaluran pembiayaan sendiri, Bank Muamalat mencatat per September 2024 ini mencapai Rp 18,21 triliun. Angka ini juga menurun dari posisi September 2023 yang senilai Rp 21,69 triliun.
Hal tersebut turut berdampak pada total aset yang mereka miliki. Nilainya dari Rp 66,19 triliun di September 2023 merosot jadi Rp 59,87 triliun di September 2024.
Baca Juga: Aset Unit Usaha Syariah Tumbuh di Kuartal III-2024 di Tengah Dorongan Spin Off
Selanjutnya: Kadin Umumkan Persiapan Musyawarah Bersama Satu Kadin Indonesia
Menarik Dibaca: 10 Olahraga Terbaik untuk Membakar Lemak Perut yang Terbukti Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News