kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

APPI berharap sistem asset registry rampung bulan September 2019


Rabu, 07 Agustus 2019 / 11:54 WIB
APPI berharap sistem asset registry rampung bulan September 2019


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bermunculannya kasus penjaminan ganda, menjadi pelajaran bagi industri multifinance untuk berbenah diri. Oleh karena itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) berusaha mengembalikan kepercayaan bank ke multifinance.

Hal ini dilakukan dengan menghadirkan sistem pendaftaran agunan atau sering disebut sistem asset registry. Rencananya sistem asset registry ini akan launching bulan September tahun ini. Dengan ini diharapkan tidak ada praktik double pledging yang dilakukan multifinance.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, sistem aset registry mengalami banyak kendala. Ia pun berharap di bulan September tahun ini bisa soft launching.

"Sistem aset registry ini mendapat tanggapan yang positif dari pelaku perusahaan pembiayaan. Awalnya berjalan lambat karena isu terkait dana yang dikenakan. Sistem ini tidak gratis. Adanya negosiasi harga yang dikenakan, dan pada akhirnya mendapatkan kecocokan harga,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

Baca Juga: Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 4% di semester I

Menurut Suwandi, hingga bulan Maret perusahaan pembiayaan masih mempermasalahkan biaya yang dikenakan. Sehingga bulan April dan Mei baru mendapatkan anggotanya.

Suwandi juga mengaku sudah ada lebih dari 23 perusahaan yang telah tanda tangan Perjanjian Kerja Sama. Di antara itu semua sudah tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS), sudah bayar fee, dan sudah memasukkan datanya semua ke aset registry. sementara ada 70 multifinance sudah mendaftar dan mereview perjanjian kerja sama yang jumlah ini akan terus bertambah.

“hingga saat ini jumlahnya sudah ada 70 perusahaan yang bergabung menjadi member-nya Rapindo. Nanti kita berusaha semua yang bermain di mobil dan motor kurang lebih ada 110-120 itu akan bergabung supaya bisa menjadi lengkap,"kata Suwandi.

"kemungkinan akan ada bank yang ikut bergabung dalam waktu dekat tapi kita belum bisa informasikan yang jelas kedua bank tersebut adalah bank Indonesia," Kata Suwandi.

Baca Juga: CNAF dan BNI Multifinance kompak catat pembiayaan dobel digit di Juni 2019

Jadi, asset registry ini sedang berlangsung, sedang berjalan dan semua pemain sedang ingin menandatangani PKS. Sambutan dari para pemain multifinance sangat positif dari sistem asset registry ini. Suwandi berharap bulan September tahun ini sudah bisa soft launching, kalau tidak jadi bulan September Suwandi pastikan tahun ini.

Suwandi juga bilang, biaya yang dikeluarkan untuk sistem registry ini tidak besar seperti halnya jadi member APPI tidak besar dananya.

“Yang jelas untuk setiap checking, kita akan kenakan biaya satu kali checking tidak besar juga, nanti kalau semua sudah rampung saya informasikan perlu digaris bawahi untuk jadi member biayanya tidak besar,”katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×