Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Selain masalah investasi, jumlah aset Asabri menyusut karena nilai premi yang diperoleh jomplang dengan klaim dan cadangan manfaat polis masa depan. Pada program THT dan JKM, terdapat manfaat biaya pemakaman yang tidak dikover premi.
“Jadi ada angka peningkatan pencadangan polis masa depan, di mana uangnya belum keluar tapi sudah kami cadangkan. Kewajiban program THT Asabri di masa depan jika dihitung present value maka rata-rata kenaikan manfaat polis sebesar Rp 1 triliun,” jelas dia.
Pada laporan keuangan Asabri 2019, jumlah premi perseroan sebesar Rp 1,47 triliun. Sedangkan beban klaim dan beban kenaikan manfaat polis masa depan masing-masing minus Rp 1,37 triliun dan minus Rp 1,33 triliun.
Baca Juga: Antisipasi terjerat kasus Asabri, Heru Hidayat akan kembalikan kerugian negara
Ketika jumlah liabilitas tidak sebanding dengan nilai aset, maka tingkat RBC Asabri jadi negatif. Pada 2019, dipastikan mengalami RBC negatif 571,17% dan berpotensi meningkat menjadi negatif 643,49% pada tahun ini.
Menurutnya, kondisi RBC negatif Asabri ini karena jumlah liabilitas lebih besar dari aset yang diakumulasikan dari cadangan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) yang meningkat tiap tahun.
Sementara nilai aset menurun drastis karena nilai investasi saham portofolio Asabri yang dihitung secara mark to market juga turun signifikan. “Untuk mencapai RBC 100% diperlukan peningkatan aset Rp 7,05 triliun dan sementara Rp 120% membutuhkan peningkatan aset Rp 7,26 triliun,” pungkasnya.
Baca Juga: Heru Hidayat mengaku siap lunasi utang ke Asabri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News