kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset Bank Pembangunan Daerah (BPD) terus meningkat sejalan peningkatan kredit


Minggu, 11 April 2021 / 17:38 WIB
Aset Bank Pembangunan Daerah (BPD) terus meningkat sejalan peningkatan kredit


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kendati penyaluran kredit sempat tersendat, laju pertumbuhan aset bank pembangunan daerah (BPD) tetap menggeliat. Mengacu pada data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per akhir Januari 2021 total aset BPD telah menembus Rp 753,07 triliun atau meningkat sekitar 9,59% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sejumlah BPD yang dihubungi Kontan.co.id memang mengamini kalau laju aset tetap berjalan naik, di tengah kondisi pandemi Covid-19. PT Bank DKI misalnya menjelaskan pada akhir tahun 2020 lalu total aset perseroan telah mencapai Rp 63,08 triliun. Posisi itu, menurut Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Dufraini meningkat sebesar 13,5% dari pencapaian akhir 2019 lalu sebesar Rp 55,6 triliun.

Dia menjelaskan, salah strategi perseroan dalam menumbuhkan aset di tahun 2021 adalah dengan mengoptimalkan pemberian kredit yang berfokus pada DKI Jakarta Business Linkage. "Pemberian kredit kepada sektor UMKM juga menjadi fokus utama," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/4). 

Pun, pada akhir Februari 2021 lalu pertumbuhan kredit Bank DKI telah naik sekitar 3,5% hingga akhir Februari 2021 menjadi Rp 34 triliun. Itu pun menurut perseroan penyaluran kreditnya belum maksimal lantaran daya beli masyarakat masih belum pulih. 

Baca Juga: Perry Warjiiyo sentil bank-bank swasta untuk turunkan suku bunga kredit

Pihaknya menilai, ke depan sektor riil bakal menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan Jakarta. "Karena selain memiliki ketahanan terhadap gejolak ekonomi, sektor ini memiliki dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat," imbuhnya. 

Adapun, di tahun ini Bank DKI menargetkan kredit bisa tumbuh 11%. Dengan mempertimbangkan berbagai langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan outlook ekonomi Jakarta dimana APBD DKI Tahun 2021 ada di kisaran Rp 84,2 triliun, perseroan optimis kredit masih prospektif.

Senada, PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) juga menyebut peningkatan aset terus terjadi. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar menjelaskan pada akhir Maret 2021 lalu total aset sudah mencapai Rp 37,2 triliun, naik 11% dibandingkan bulan Desember 2020 lalu. 

Hal itu menurutnya ditopang oleh pertumbuhan kredit yang sudah tumbuh sebesar 1,2% dibandingkan akhir tahun 2020 (year to date/yd) lalu menjadi Rp 23,9 triliun. Pihaknya juga optimis, dengan sudah dimulainya vaksinasi dan kegiatan ekonomi yang mulai bergulir, tingkat aset akan ikut bergerak.

"Kami tetap mengacu kepada rencana bisnis yaitu proyeksi kredit di Desember 2021 3,9% atau sebesar Rp 34,8 triliun," ujarnya.

Salah satu strategi yang akan digenjot tahun ini antara lain dengan meningkatkan digitalisasi pada seluruh produk dan layanan perbankan Bank Sumut. Antara lain optimalisasi dan pemanfaatan teknologi QR Indonesia Standard (QRIS) dan peningkatan layanan laku Pandai. 

Selain itu, Bank Sumut juga mengoptimalkan penyaluran kredit program pemerintah seperti dana PEN. "Untuk itu, kami telah memohon perpanjangan penyaluran dana PEN hingga Oktober 2021," ujarnya. 

Selanjutnya: Begini kata bos BCA soal bunga kredit bagi bank digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×