kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aset BRI dan Bank Mandiri tembus Rp 1.000 triliun


Rabu, 01 Agustus 2018 / 10:30 WIB
Aset BRI dan Bank Mandiri tembus Rp 1.000 triliun


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset dua bank BUMN semakin gemuk. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Bank Mandiri berhasil  mendekap aset di atas  Rp 1.000 triliun pada separuh pertama 2018 ini.

Posisi puncak masih bertengger BRI dengan nilai aset Rp 1.097,36 triliun (bank only). Hingga tahun 2022 mendatang BRI menargetkan pertumbuhan aset antara 11%-12% secara tahunan.

Strategi meningkatkan aset dengan memperbesar porsi kredit mikro 40% dan memperkecil kredit korporasi maksimal 20%. "Kami juga fokus memperbesar dana murah," kata Suprajarto, Direktur Utama BRI, Selasa (31/7).

Bank Mandiri untuk pertama kali menginjak aset di atas Rp 1 triliun, tepatnya Rp 1.003,46 triliun secara bank only di kuartal kedua 2018. Sebelumnya, aset Bank Mandiri berada di Rp 945,61 triliun pada kuartal I, dan Rp 978,37 triliun di akhir 2017.

Penopang aset Bank Mandiri adalah laba dan kredit. "Kami menargetkan aset tumbuh 7%-8% di akhir 2018," ucap Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri.

Sementara itu, aksi salip-menyalip posisi aset terjadi pada bank 10 besar. Pada kuartal kedua 2018, peringkat aset (bank only) Bank Danamon  naik ke posisi delapan besar. Sedangkan, Bank OCBC NISP terdepak menjadi peringkat sembilan dari sebelumnya peringkat delapan.

Satinder Ahluwalia, Direktur Keuangan Bank Danamon menyebut, aset naik oleh pertumbuhan kredit. Khususnya, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dan konsumer. Aset juga ditopang giro dan tabungan.

Tak hanya tinggi, Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya lebih mengutamakan pertumbuhan aset secara berkesinambungan agar tumbuh konsisten dalam jangka panjang. Bank berkode saham NISP ini menargetkan pertumbuhan aset  antara 10%-15% di akhir tahun 2018.

Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN, memproyeksikan aset tumbuh di atas 10% pada akhir tahun. Rencananya, aset didorong  kredit dan DPK yang tumbuh di atas 19%-20%. Selain itu, BTN akan melakukan aksi korporasi melalui pembentukan anak usaha.  Senada, Taswin Zakaria, Direktur Utama Maybank Indonesia mengoptimalkan penyaluran kredit untuk mendongkrak aset.           

Aset bank per akhir Juni 2018

Nama bank Aset kuartal II-2018 % year on year
BRI  1.097.368 3,06%
Bank Mandiri 1.003.464 6,11%
BCA 776.590 4,23%
BNI 684.155 5,48%
BTN 268.044 3,59%
Bank Panin 189.452 -4,27%
Bank Danamon 182.415 18,61%
Bank OCBC NISP 170.301 5,41%
Bank Maybank Indonesia 159.007 -1,16%
BTPN 90.422 3,88%
Bank Bukopin 86.562 -15,73%


Sumber: Laporan Keuangan perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×