Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) secara konsisten memperkuat bisnis kustodian guna mengoptimalkan potensi ecosystem syariah di pasar modal yang belum tergarap maksimal.
Alhasil, per Februari 2025, BSI telah mengelola asset under custody (AUC) mencapai lebih dari Rp 117,02 triliun, tumbuh 29,43% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga: BSI Perkuat Ekosistem Pasar untuk Transaksi Ritel UMKM di Pasar Tradisional
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, di tahun ini perseroan optimistis bahwa dana kelolaan kustodian nasabah (AUC) akan terus meningkat, selaras dengan upaya BSI memperkuat bisnis treasury dan mendorong layanan pasar modal (capital market) berbasis syariah bagi nasabah.
"Sebagai bank kustodian, BSI terus memperkuat layanan seperti administrasian efek-efek syariah yang dimiliki nasabah," kata Wisnu kepada kontan.co.id, Senin (21/4).
Baca Juga: Hingga Maret 2025, Produk Cicil Emas Bank Syariah Indonesia (BSI) Melesat 168%
Selain itu, BSI disebut memberikan layanan penyelesaian transaksi efek syariah dan pencatatan imbal hasilnya.
Wisnu menyebut, tahun ini BSI akan terus mengembangkan bisnis kustodian pada segmen ritel di antaranya reksadana ritel. Adapun produk unggulan dari BSI adalah layanan capital market berbasis syariah di antaranya safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Catat Pembiayaan SME Tumbuh 11,79% per Februari 2025
Selanjutnya: Dolar AS Lemah, Mata Uang Safe Haven Lainnya Berjaya
Menarik Dibaca: Indodana Perluas Portofolio pada Pembiayaan Motor Listrik Ramah Lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News