kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aset keuangan non-bank semakin gemuk


Selasa, 26 November 2013 / 06:48 WIB
Aset keuangan non-bank semakin gemuk
ILUSTRASI. Jepretan layar sate kambing di kanal Youtube Devina Hermawan.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Di tengah kondisi pelambatan pertumbuhan ekonomi sejak pertengahan tahun ini, para pelaku industri keuangan nonbank (IKNB) patut bersyukur. Maklum, berdasarkan data terkini yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset industri ini mencapai Rp 1.273,64 triliun atau lebih tinggi 9% dibandingkan akhir tahun 2012.

Adapun yang termasuk dalam industri keuangan adalah asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan atau multifinance, lembaga jasa keuangan syariah, lembaga penunjang dan lembaga jasa keuangan lain. Sedangkan menurut OJK, yang termasuk lembaga jasa keuangan lain adalah perusahaan penjaminan kredit, perusahaan penjaminan infrastruktur, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), pegadaian, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan Lembaga Keuangan Mikro.

Nah, industri keuangan nonbank yang bernafaskan sistem syariah mencatat pertumbuhan aset paling cepat. Nilai asetnya yang sebesar Rp 44 triliun memang tergolong mini lantaran tak sampai 5% dari keseluruhan aset IKNB. Namun, pertumbuhannya sejak akhir 2012 hingga akhir September lalu 24,38%.

Pertumbuhan aset multifinance yang menawarkan program pembiayaan di berbagai diler kendaraan bermotor atau toko elektronik, juga melaju. Pertumbuhannya sejak akhir 2012 hingga Agustus lalu hampir 20%, dengan aset mencapai Rp 395,97 triliun.

Pertumbuhan aset multifinance berpeluang lebih tinggi dibanding tahun lalu. Dalam tahun 2011-2012, aset multifinance tumbuh 17%. Sekretaris Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinanga mengatakan, peningkatan pesat aset multifinance banyak terjadi di semester pertama tahun ini. Dia meramal, aset industri ini akan bertumbuh hingga 17%-18% pada akhir tahun 2013.

Sedangkan pertumbuhan aset asuransi, yang menguasai hampir setengah IKNB, hanya sekitar 10%. Pertumbuhan aset dana pensiun juga bisa dibilang lemah. Hingga Agustus lalu, aset dana pensiun cuma tumbuh tak sampai 1%. Sedangkan aset lembaga keuangan jasa lainnya malah turun hingga 26%.

Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan untuk IKNB menyatakan, industri perlu mengembangkan produk-produknya untuk meningkatkan aset. Sebagai contoh, industri asuransi bisa mengembangkan produk baru seperti asuransi mikro, asuransi pertanian, peternakan, dan banjir.

Dia pun yakin, industri dana pensiun bisa meningkat, salah satunya dengan mengandalkan program pensiunan. OJK juga mendukung perluasan cakupan usaha multifinance yang bisa meningkatkan pangsa pasar industri ini. "Kehadiran BPJS juga akan memacu pertumbuhan aset pada tahun depan," pungkas Dumoly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×