Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Merger bank syariah yang melibatkan tiga bank milik pemerintah menjadi kenyataan. Namun, dari tiga peserta merger bank syariah ini, BRI Syariah (BRIS) yang memiliki aset paling kecil malah jadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity).
Merger bank syariah ini melibatkan tiga bank. Peserta merger bank syariah adalah BRI Syariah (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Dalam keterangan tertulis, BRI Syariah (BRIS) telah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat (Conditional Merger Agreement) sehubungan dengan rencana merger bank syariah.
Merger bank syariah ini akan efektif setelah memperoleh persetujuan-persetujuan dari otoritas-otoritas yang berwenang dan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing pihak serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melalui penandatanganan perjanjian tersebut maka proses merger resmi dimulai. Hal ini menjadi tonggak awal bersejarah untuk melahirkan sebuah bank syariah nasional terbesar di Indonesia yang berpotensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar. Setelah penggabungan menjadi efektif, BRI Syariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity).
Baca juga: Erick Thohir: Merger bank syariah agar RI bisa jadi pusat ekonomi syariah
Padahal, aset BRI Syariah paling kecil dibandingkan dua bank lain peserta merger bank syariah tersebut. Aset terbesar dimiliki PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 114,4 triliun pada Juni 2020 atau meningkat 13,26% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Kemudian, aset bank syariah terbesar kedua adalah dari BNI Syariah dengan senilai Rp 50,78 triliun atau tumbuh 17,8% yoy. Sedangkan BRI Syariah menyumbang aset sebesar Rp 49,6 triliun, tumbuh 34,7% yoy.
BRI Syariah menjadi induk atau entitas yang menerima penggabungan lantaran menjadi satu-satunya bank yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. “Kami sebagai satu-satunya bank umum syariah anak perusahaan BUMN yang tercatat di bursa, siap menerima amanah ini. merger ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Agar Indonesia memiliki bank syariah terbesar yang mampu bersaing secara global," kata Direktur Utama BRI Syariah Ngatari dalam keterangan resminya, Selasa (13/10).
Ngatari menambahkan, rencana merger bank syariah juga merupakan bagian dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional. Ia berharap merger bank syariah bisa melahirkan bank syariah yang bisa menjadi salah satu mesin utama dalam menggerakkan roda ekonomi umat di Indonesia.
Ngatari menambahkan, merger bank syariah ini tidak akan berimbas pada layanan perbankan bagi nasabah. "Selama persiapan merger berlangsung, semua operasional berjalan normal dan layanan kepada nasabah juga tetap optimal," jelas Ngatari.
Baca juga: Inilah total aset dari hasil merger bank syariah
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan merger bank syariah ini agar Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. "Menjadi satu keluarga besar. Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Tonggak pertama persiapan dan tinjauan-tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional," kata Erick dalam video yang berdurasi singkat, yang dikutip Selasa (13/10).
Erick Thohir meyakini merger bank syariah ini semakin mendekatkan Indonesia dengan tujuan ekonomi syariah yakni keadilan. Erick menilai keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemik Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.
Selanjutnya: Lelang mobil dinas Suzuki APV di Tangerang ini murah, cuma Rp 29 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News