kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Askes usul InHealth mendapat suntikan modal


Selasa, 28 Februari 2012 / 08:36 WIB
Askes usul InHealth mendapat suntikan modal
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa Myanmar. REUTERS/Stringer


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bila menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), manajemen PT Asuransi Kesehatan (Askes) menyatakan, siap melepaskan anak usahanya, Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (InHealth). Namun, Askes juga mengusulkan agar Inhealth mendapat suntikan modal. Tujuannya, agar anak usaha tersebut tetap bisa bersaing dengan perusahaan asuransi yang lain.

I Gede Subawa, Direktur Utama Askes mengingatkan, peleburan Askes ke BPJS tidak akan membawa InHealth. Hal ini mengingat, InHealth merupakan perusahaan komersial, berbeda dengan BPJS yang bersifat sosial.

Tapi, InHealth bukan 100% milik Askes. Tercatat, koperasi karyawan Askes, yakni Koperasi Bhakti juga memiliki saham di InHealt sebesar 2%. "Kalau kami jadi BPJS, Inhealth akan diserahkan ke pemerintah (dilepas)," kata Gede, saat rapat kerja dengan DPR, Senin (27/2).

Bila Inhealth lepas dari Askes, perusahaan itu membutuh suntikan modal lagi, sedikitnya berjumlah Rp 3 triliun. "Itu untuk pengembangan teknologi dan informasi (IT) serta infrastruktur," jelas Gede.

Soalnya, InHealth merupakan perusahaan baru. Perusahaan asuransi jiwa ini baru berdiri tahun 2008 dengan modal Rp 1 triliun.

Dalam perjalanan bisnisnya, InHealth masih mengandalkan kantor cabang Askes. Maklum, InHealth baru memiliki 12 kantor pemasaran. Itu pun hanya di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Manado, dan Palembang.

"Pengembangan IT dan infrastruktur saja bisa membutuhkan Rp 2 triliun, sisanya untuk penguatan modal," terang Gede.
Gede menambahkan, pelepasan InHealth dari Askes tidak menyusutkan aset perusahaan. Soalnya, kontribusi Inhealth terhadap Askes cukup kecil.

Kini, total konsolidasi aset Askes sebesar Rp 12 trilun. Dari jumlah itu, InHealt menyumbang Rp Rp 1,3 triliun.

Sumbangan keuntungan InHealth terhadap Askes juga kecil. Tahun 2010, Askes mendapatkan dividen sebesar Rp 25 miliar. Sayang, Gede menolak menyebut besar deviden tahun 2011 lalu. Ia menutur, masih dalam audit.

Sebelumnya, manajemen InHealth menyatakan pencapaian laba bersih tahun 2011 Rp 41 miliar. Angka ini turun 41% dari tahun 2010.
Mona Tobing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×