Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - PADANG. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo bakal menikmati pertumbuhan program kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini.
Direktur Operasional dan Ritel Askrindo Anton Siregar menyatakan khusus di tahun 2018, total KUR yang telah dijaminkan mengalami peningkatan cukup signifikan. Sampai dengan Januari 2018, Askrindo tercatat telah menjaminkan KUR sebanyak Rp 3,6 triliun. Jumlah ini menurut Anton meningkat drastis dibandingkan Januari 2017 yang hanya sebesar Rp 600 miliar.
"Tahun ini penyerapan KUR bakal lebih cepat, sampai sekarang saja kami sudah menjaminkan Rp 3,6 triliun khusus untuk KUR," ujarnya kepada Kontan.co.id, saat ditemui di Padang, Kamis (8/2). Askrindo optimistis dapat menjaminkan 50% dari total KUR yang disalurkan melalui perbankan di tahun 2018.
Asal tahu saja, tahun ini pemerintah telah meningkatkan target penyaluran KUR mencapai Rp 120 triliun. Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi penyerapan tahun lalu sebesar Rp 96,7 triliun.
"Kami target tahun ini paling tidak Rp 60 triliun yang bisa dijaminkan khusus untuk KUR," tambahnya. Menurutnya, risiko KUR juga bakal terjaga dengan non performing loan (NPL) yang diprediksi berada di bawah 1%.
Pada tahun 2018, Anton mengatakan, perusahaannya juga mematok pendapatan lebih tinggi dengan earning after tax (EAT) yang ditargetkan naik 23,5% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sementara secara jangka panjang, Askrindo optimistis menjadi penguasa pasar alias market leader di tahun 2020 untuk perusahaan asuransi penjaminan kredit. Untuk menggapai target tersebut, perusahaannya telah menggodok strategi khusus secara bertahap. Pada tahun ini, Askrindo menargetkan bisa menjadi pemimpin pasar untuk produk suretyship. Sedangkan tahun 2019, perusahaan ini akan berupaya menjadi pemimpin pasar pada produk asuransi kredit.
Hal tersebut akan diperkuat dengan dukungan 60 kantor cabang yang tersebar di 34 provinsi. Askrindo juga berharap bisa mendirikan beberapa kantor cabang dan kantor pemasaran di sejumlah provinsi. Yang terdekat, Anton menyebut perusahaannya bakal membangun kantor pemasaran di Sumatera Barat seperti Bukit Tinggi dan Solok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News