Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Indonesia (Aslindo) menyampaikan saat ini tantangan bagi industri LKM muncul dari faktor internal dan eksternal.
Ketua Umum Aslindo Burhan mengatakan, tantangan yang muncul dari internal, yakni berupa permodalan, penerapan tata kelola perusahaan yang perlu segera dibenahi, keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki, serta teknologi digital.
"Selain itu, adanya tantangan mengenai dukungan ekosistem yang perlu ditingkatkan, hingga mobilisasi dana masyarakat yang terbatas," ucapnya dalam peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028 di Westin Hotel, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Tak hanya dari internal, Burhan menerangkan ada juga tantangan dari faktor eksternal. Dia menjelaskan faktor dari eksternal, meliputi persaingan dengan industri keuangan lain, seperti perbankan, koperasi simpan pinjam, hingga fintech peer to peer (P2P) lending yang juga menyasar ke pasar mikro.
Baca Juga: OJK Luncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan LKM, Ini Respons Aslindo
Oleh karena itu, dia menekankan perlu adanya kolaborasi bersama dengan stakeholder lainnya untuk mengatasi tantangan yang dialami industri LKM. Lebih lanjut, Burhan menyampaikan Aslindo juga memberikan apresiasi kepada OJK dan pemerintah yang selama ini telah memberikan perhatian bagi LKM.
"Kebijakan dan program-program yang telah ada memberikan arah bagi pengembangan LKM. Khususnya, dengan adanya regulasi yang makin jelas, disertai infrastruktur digital yang makin baik," kata Burhan.
Terkait dengan peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028, Burhan bilang, Aslindo bersama para anggota berkomitmen untuk terus mendukung dan mewujudkan setiap langkah yang telah tertuang dalam roadmap tersebut.
Hal itu dilakukan demi terwujudnya industri LKM Indonesia yang terpercaya bagi segmen mikro, serta berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan konsumen berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.
Berdasarkan data per Agustus 2024, OJK menyampaikan terdapat 253 LKM di seluruh Indonesia. Secara rinci, 174 LKM merupakan konvensional, serta 79 LKM merupakan syariah.
Adapun aset industri LKM menunjukkan pertumbuhan 9,73% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 1,64 triliun. Sementara itu, penyaluran pembiayaan mencapai Rp 1,03 triliun per Agustus 2024.
Selanjutnya: Menteri ESDM Sebut Indonesia Bakal Ekspor Prekursor untuk Tesla Mulai Bulan Ini
Menarik Dibaca: Permudah Kebutuhan Pengguna, Grab Hadirkan Fitur Akun Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News