kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,98   13,67   1.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASM ramal usaha asuransi sepi di semester kedua


Kamis, 17 Juli 2014 / 11:48 WIB
ASM ramal usaha asuransi sepi di semester kedua
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,29% ke level 6.900,14 pada perdagangan Senin (13/2).


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Strategi Asuransi Sinar Mas (ASM) menggenjot penjualan produk asuransi pada semester pertama ini boleh dibilang tepat. Pasalnya, perusahaan asuransi Group Sinar Mas itu memprediksi, aktivitas usaha penjaminan risiko kerugian pada semester kedua mendatang akan terbilang sepi.

Hal ini dikarenakan, tren perpanjangan kontrak asuransi umumnya menumpuk pada semester pertama. Jarang terjadi renewalpada semester kedua. “Apalagi, di paruh kedua ada perayaan Idul Fitri dan juga Natal, banyak tenaga pemasar kami yang memanfaatkan hari libur. Jadi, kalau yang dijual agen, lesu,” ujar Dumasi MM Samosir, Direktur ASM, kemarin malam (16/7).

Beruntung, sambung dia, pendapatan premi bruto di sepanjang Januari – Juni 2014 ini sudah mencapai Rp 2,916 triliun atau sekitar 65% dari target tahun ini yang sebesar Rp 4,4 triliun. Sehingga, pihaknya tidak akan terlalu kesulitan mengejar menghimpun Rp 1,5 triliun premi bruto pada paruh kedua nanti. “Kira-kira, tercapai lah target premi bruto Rp 4,4 triliun,” imbuh dia.

Berbagai strategi disiapkan perseroan, antara lain menambah sekitar 72 marketing point agency (MPA) yang akan disebar di Jabodetabek, Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Bali. Sebelumnya, perseroan telah menempatkan 28 MPS baru di Jabodetabek di sepanjang Januari – Juni tahun ini. Totalnya, perseroan mengincar membuka 100 MPA baru tahun ini.

Upaya ini dilakukan ASM sekaligus untuk memperbesar segmen pasar ritel. Maklumlah, selama ini, perseroan lebih mengandalkan segmen pasar korporasi ketimbang ritel. Adapun, porsi korporasi mencapai 80%, sedangkan ritel kurang dari 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×