kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tarif premi naik, underwriting ASM melesat 91%


Kamis, 17 Juli 2014 / 11:38 WIB
Tarif premi naik, underwriting ASM melesat 91%
ILUSTRASI. 5 Manfaat Timun untuk Wajah dan Cara Pemakaiannya, Bikin Kulit Adem!


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) boleh unjuk gigi. Kebijakannya menerapkan tarif premi terhadap lini usaha asuransi properti dan kendaraan bermotor di awal tahun ini mulai berbuah manis. Asuransi Sinar Mas, salahsatu bukti nyata.

Perusahaan asuransi kerugian Group Sinar Mas tersebut mencatat, dua lini usahanya menyumbang pertumbuhan hasil underwriting dua hingga tiga kali lipat.

Adalah lini usaha asuransi properti yang pendapatan underwriting-nya terkerek 323% menjadi Rp 26 miliar hingga pertengahan tahun ini. Disusul oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor sebanyak 230% menjadi Rp 125 miliar. “Sehingga, totalnya hasil underwriting kami tumbuh 91% menjadi Rp 356 miliar,” ujar Dumasi MM Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas, kemarin malam.

Padahal, kalau boleh ditelisik, pendapatan premi bruto perseroan hanya tumbuh tipis, yakni 6% atau menjadi Rp 2,916 triliun di medio tahun ini. Bahkan, premi lini usaha asuransi properti tercatat turun hingga 9% menjadi hanya Rp 1,3 triliun. Meski, lini usaha lainnya masih membukukan pertumbuhan, seperti asuransi kendaraan roda empat naik 18%, kesehatan 12%, dan marine cargo 39%.

Menurut Dumasi, Surat Edaran OJK Nomor 06/D.05/2013 terkait tarif premi sedikit banyak membawa pengaruh positif bagi bisnis asuransi kerugian, terutama di lini usaha properti dan kendaraan bermotor. “Buktinya, meski premi bruto kami naik 6%, net premi justru tumbuh lebih tinggi, yaitu 22% menjadi Rp 1,3 triliun. Sehingga, surplus pada hasil underwriting,” terang dia.

Ujung-ujungnya, dia memperkirakan, laba bersih perseroan akan melompat cukup tinggi di akhir tahun nanti. Meski demikian, ia belum membeberkan laba bersih yang dikantonginya di sepanjang semester pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×