kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Astra Sedaya Finance Cetak Laba Rp 1,86 Triliun di 2023, Begini Targetnya di 2024


Jumat, 23 Februari 2024 / 15:41 WIB
Astra Sedaya Finance Cetak Laba Rp 1,86 Triliun di 2023, Begini Targetnya di 2024
ILUSTRASI. Astra Sedaya Finance mengungkapkan target kinerja di tahun ini


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance (ASF) mencatatkan kinerja positif yang terlihat dari peningkatan laba bersih di sepanjang tahun 2023. Tahun ini, perusahaan optimis penjualan mobil bakal  meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan, ASF berhasil membukukan laba yang tumbuh sebesar 24,4% year on year (YoY) menjadi Rp 1,86 triliun sepanjang 2023, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun.

EVP Corporate Communication and Strategic Management ASF Riadi Prasodjo mengatakan tumbuhnya laba tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan yang diterima perusahaan sebesar Rp 605 miliar atau naik 10% yoy.

“Kenaikan pendapatan kami didorong oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan kami dalam 2 tahun terakhir, terutama dari Pembiayaan Konsumen dan pembiayaan sewa guna usaha yang kenaikan totalnya sebesar Rp. 649 miliar, atau 12% yoy,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).

Riadi mengungkapkan, di tengah tantangan suku bunga dan inflasi sepanjang 2023, pihaknya memperbaiki piutang pembiayaan dan kualitas kredit yang disalurkan. Sehingga, pencadangan dan kerugian kredit ASF menurun sebesar Rp 371 miliar.

“Astra Sedaya Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan lebih dari Rp 34 triliun sepanjang tahun 2023,” ungkapnya.

Baca Juga: Laba Astra Financial Naik 33% hingga Kuartal III-2023

Riadi menjelaskan, penyaluran pembiayaan tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 375 miliar. Dia tak menampik, kenaikan tersebut tak sebesar dari tahun sebelumnya sebab di semester II-2023 terjadi perlambatan penjualan mobil.

“Sehingga sampai penutupan tahun 2023 lalu penjualan mobil retail terkoreksi 1,5%, turun menjadi 998 ribu unit dibandingkan tahun 2022 lalu sebanyak 1,01 juta unit,” jelasnya.

Riadi menuturkan, Gaikindo memperkirakan penjualan mobil di tahun ini bisa mencapai 1,1 juta unit ke masyarakat, atau tumbuh sekitar 5% dibandingkan target tahun 2023 lalu.

“ASF sendiri berharap ini dapat menyalurkan pembiayaan di atas Rp 35 triliun di tahun ini. Untuk target laba sendiri tentunya kami tetap optimis untuk dapat tumbuh,” tuturnya.

Lebih lanjut, Riadi menambahkan, di tahun ini ASF bakal tetap mempertahankan market share dan mendukung penjualan kendaraan roda empat di Indonesia. Perusahaan juga melihat peluang pertumbuhan penjualan kendaraan listrik tahun ini.

Selain itu, kata dia, ASF tiap tahun menawarkan obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan ke masyarakat dan investor.

“Kami berencana melakukan penerbitan surat Obligasi Perseroan minimal dua kali penerbitan di tahun ini dengan total nilai sebanyaknya Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun di tahun 2024,” tandasnya.

Untuk diketahui, tercatat pendapatan ASF naik 9,95% yoy menjadi Rp 6,63 triliun di tahun 2023, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,03 triliun. Beban perusahaan juga tampak naik 3,38% yoy menjadi Rp 4,28 triliun.

Jumlah liabilitas ASF naik 6,24% yoy menjadi Rp 30,47 triliun, sementara jumlah ekuitas atau permodalan ASF meningkat 8,32% yoy menjadi Rp 9,37 triliun sepanjang 2023.

Adapun total aset yang dimiliki perusahaan juga meningkat sebesar 6,75% yoy menjadi Rp 39,85 triliun di 2023, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 37,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×