Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Digital Arta (AstraPay) menargetkan transaksi QRIS tumbuh 100% pada tahun ini.
Chief Marketing Officer AstraPay Reny Futsy Yama mengatakan target transaksi QRIS tersebut dipatok seiring dengan arahan Bank Indonesia yang terus meningkatkan fitur-fitur QRIS sehingga makin membuat masyarakat menikmati segala kebutuhan keuangan melalui QRIS.
"Nantinya dengan QRIS, pengguna di pedesaan bisa mengirim uang, mengambil tunai, dan juga menyetor dana. Belum lagi ada fitur QRIS cross border yang memungkinkan pengguna tak perlu repot menukarkan uang di luar negeri dan cukup bayar dengan QRIS. Kami pun menargetkan transaksi tumbuh 100%," ucapnya kepada Kontan, Rabu (7/2).
Untuk meraih target pada 2024, Reny menyebut AstraPay akan membuat program promosi dan edukasi yang menarik sehingga masyarakat bisa mencoba bertransakai dan merasakan manfaat QRIS.
Baca Juga: Transaksi QRIS di Sejumlah Dompet Digital Tumbuh Positif
Dia tak memungkiri pada tahun ini terdapat tantangan yang bisa berdampak pada kinerja transaksi QRIS. Salah satunya biaya administrasi top up saldo uang elektronik yang dirasa masih cukup jadi kendala untuk beberapa segmen masyarakat.
Dia bilang saat ini rata-rata biaya top up saldo uang elektronik sebesar Rp 1.000. Untuk membantu masyarakat, Reny mengatakan AstraPay memiliki program gratis biaya admin alias Rp 0.
Pada 2024, Reny merinci pihaknya akan berfokus pada segmen transportasi, baik untuk pengguna kendaraan pribadi maupun pengguna kendaraan umum, serta seluruh kebutuhan pengguna dalam mendukung aktivitas perjalanan. Selain itu, akan memfokuskan kebutuhan transaksi melalui fasilitas QRIS.
Sementara itu, Reny menyampaikan transaksi QRIS AstraPay mengalami pertumbuhan pada 2023. Dia menyebut salah satu penyebab pertumbuhan tersebut karena saat ini konsumen mulai teredukasi dan terbiasa menggunakan QRIS.
"Selain peran Bank Indonesia yang mendorong transaksi cashless, hal itu juga sangat dipengaruhi kebutuhan tanpa sentuh saat pandemi Covid-19. Saat ini mulai dari hotel, restoran, hingga UMKM, sudah terbiasa menggunakan QRIS," ungkapnya.
Reny mengatakan penyumbang terbesar kalau secara amount berasal dari bengkel-bengkel mobil dan motor. Kalau dari banyaknya transaksi, tetapi nilainya lebih kecil berasal dari sektor makanan.
Baca Juga: AstraPay Catatkan Nilai Transaksi Rp 42 Triliun Sepanjang 2023
Adapun nilai transaksi yang dibukukan AstraPay sepanjang 2023 mencapai Rp 42 triliun. Angka itu meningkat 45%, jika dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Reny menyebut kenaikan nilai transaksi itu salah satunya didorong makin dikenalnya produk, fitur, serta perfomance AstraPay yang membaik. Dia mengatakan segmen penyumbang terbesar nilai transaksi berasal dari Group Astra, seperti Loan Repayment baik mobil maupun motor, serta dari bengkel-bengkelnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News