Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 420 miliar hingga Rp 430 miliar di tahun 2025. Target tersebut melonjak dari target pendapatan premi di sepanjang tahun 2024 yang hanya Rp 320 miliar.
YOII akan menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan produk dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang semakin digital. Dengan mengadopsi teknologi terkini, perusahaan akan memusatkan upaya pada platform digital untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif.
Seluruh proses pemasaran dan penjualan akan diintegrasikan secara online, memungkinkan pengelolaan data pelanggan yang lebih terstruktur dan efisien melalui sistem digital.
Direktur Keuangan YOII, Randy Tandra menegaskan bahwa pihaknya akan fokus untuk mengembangkan produk-produk asuransi sesuai dengan gaya hidup masyarakat.
Baca Juga: IPO Asuransi Digital Bersama (YOII) Catat Oversubscribe 18,35 Kali
"Tentunya yang akan menjadi fokus utama kita adalah asuransi perjalanan, karena melihat dari interaksi kita produk ini lumayan. Namun pada waktu yang sama kita akan tetap berfokus kepada gaya hidup masyarakat, kita akan menumbuh kembangkan produk yang berhubungan dengan lifestyle masyarakat saat ini," kata Direktur Keuangan ADB, Randy Tandra di BEI, Senin (8/1).
Pada hari ini Rabu (8/1), YOII resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/1). Setelah resmi melantai, harga saham YOII naik 22% atau berada di level 122 per saham pada pukul 09.00 WIB.
YOII menawarkan saham kepada publik sebanyak 412 juta lembar saham atau sebesar 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100.
Dengan begitu, perusahaan akan menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 41,21 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan.
Sekitar 80% akan dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness YOII.
Baca Juga: Asuransi Digital Bersama (YOII) Resmi Melantai di BEI, Sahamnya Naik 22%
Kemudian, sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup data center, web hosting, dan system security. Dan pengembangan sumber daya manusia di mana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
Selanjutnya: Mengapa Makan Mie Instan Pakai Nasi Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes?
Menarik Dibaca: Mengapa Makan Mie Instan Pakai Nasi Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News