kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Asuransi Minta Perlakukan Sama dengan Bank


Selasa, 21 Oktober 2008 / 08:16 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa menuntut perlakuan yang sama seperti perbankan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) meminta agar pemerintah juga mengubah cara perhitungan nilai investasi Surat Utang Negara (SUN).

Ketua Umum AAJI Evelina Pietruschka menyatakan, perusahaan asuransi jiwa minta diperbolehkan membukukan nilai investasi di SUN secara nominal, tak lagi mengikuti harga pasar atau marked to market. "Jika disesuaikan dengan harga pasar, bakal berimbas ke perhitungan keuntungan kami," tutur Evelina, kemarin.

AAJI menilai permintaan ini wajar karena Bank Indonesia telah mengizinkan perbankan mengklasifikasikan seluruh SUN yang mereka miliki ke dalam kelompok surat berharga yang dibeli hingga jatuh tempo alias hold to maturity. Itu berarti, perbankan nasional tak perlu menyesuaikan nilai SUN yang mereka miliki dengan harga pasar. Tujuan aturan ini adalah menjaga nilai aset bank.

Nah, perusahaan asuransi kini menutup perlakuan serupa. Alasan mereka, jika harus melakukan penyesuaian nilai investasi, mereka bisa rugi tahun ini. Dan kerugian itu bisa berimbas ke rasio perhitungan modal berdasarkan risiko atau risk based capital (RBC). AAJI mendesak penghapusan kewajiban marked to market dilakukan segera mengingat kebanyakan portofolio investasi asuransi jiwa berbentuk SUN.

Mengutip data AAJI per akhir semester I 2008, sebanyak 36,46% investasi perusahaan asuransi jiwa atau senilai Rp 33,9 triliun, berupa surat berharga, termasuk SUN. Sebesar 31,51% investasi atau Rp 29,3 triliun, berupa reksadana yang kebanyakan berbasis pendapatan tetap. Sementara nilai total investasi Rp 92,9 triliun.

Untuk mengegolkan usulan ini, AAJI telah membentuk forum Chief Financial Officer (CFO). Forum ini bertugas untuk membahas berbagai isu finansial, akuntansi, perpajakan dan investasi di asuransi jiwa dengan pihak regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×