kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bidik debitur nakal, Bank Mandiri bikin tim khusus


Minggu, 30 Oktober 2016 / 14:47 WIB
Bidik debitur nakal, Bank Mandiri bikin tim khusus


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mengaku akan membentuk tim pengacara khusus untuk menangani debitur bandel. Bank juga akan melakukan tindakan baik preventif maupun represif kepada debitur bandel.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Mandiri mengatakan kedua hal tersebut dilakukan agar restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan bank berjalan lancar. “Dengan hal tersebut diharapkan kinerja ke depan akan lebih baik,” ujar Rohan kepada KONTAN, Minggu (30/10).

Seperti diketahui, sampai kuartal 3 2016, NPL gross bank berkode BMRI ini mencatatkan kenaikan 100bps menjadi 3,81%. Untuk itu bank berkode BMRI ini mencadangkan rasio provisi sebesar 126,56%.

Kenaikan NPL ini membuat bank mencadangkan sejumlah dana sebagai cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 15,9 triliun atau naik 87,4% yoy. CKPN ini membuat laba bersih Mandiri sampai September 2016 mengalami penurunan 17,6% yoy menjadi hanya Rp 12,01 triliun.

Penurunan laba ini juga membuat peringkat perolehan laba bersih Mandiri turun satu peringkat di bawah BRI dan BCA menjadi peringkat 3 dari sebelumnya tahun sebelumnya peringkat 2. Rohan mengatakan, penyebab penurunan peringkat laba ini adalah adanya rasio pencadangan yang cukup besar sampai kuartal 3 2016.

Rohan mengatakan, jika dilihat dari laba sebelum pencadangan, Mandiri mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri. Memang, jika dilihat dari laporan keuangan sampai kuartal 3 2016, laba operasional Mandiri masih mengalami pertumbuhan 14,8% yoy menjadi Rp 55,17 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×