kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Atur likuiditas, bank parkir di SUN


Senin, 27 November 2017 / 12:57 WIB
Atur likuiditas, bank parkir di SUN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana bank di instrumen surat utang negara (SUN) sampai kuartal III-2017 meningkat tajam dari periode sama tahun 2016. Masih lemahnya permintaan kredit, menyebabkan bank memilih SUN untuk memarkirkan dananya sementara waktu.

Dana bank yang berada di instrumen SUN saat ini mencapai lebih dari Rp 500 triliun, alias naik 47,7% dari setahun lalu. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi mengamankan likuiditas.

Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso mengatakan, BTN memiliki instrumen SUN senilai Rp 8,6 triliun. "Ini untuk pengoptimalan kelebihan dana yang belum tersalurkan agar mendapatkan keuntungan maksimal," tutur Mahelan, Sabtu (24/11).

Dia menambahkan, penempatan dana pada surat utang tersebut juga untuk menjaga likuiditas. Ke depan, BTN ingin mengoptimalkan penempatan di SUN untuk meningkatkan fee based income bank.

Hexana Tri Sasongko selaku Senior Executive Vice President Global Treasury PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menuturkan, penempatan dana di surat utang bertujuan mengelola secondary reserve dan layanan nasabah. "Ke depan, portofolio surat berharga BRI masih akan didominasi oleh instrumen SUN, karena likuid," terang Hexana kepada KONTAN, Jumat (24/11).

Hexana berharap, BRI segera bisa memanfaatkan likuiditas itu bagi ekspansi kredit. Tanpa menyebut pertumbuhannya, dana BRI pada surat berharga kini berjumlah Rp 100 triliun, sebagian besar asetnya berupa SUN.

Selaku bank swasta terbesar di Tanah Air, Bank Central Asia (BCA) mencatat penempatan dana di instrumen SUN sampai kuartal III-2017 mencapai Rp 66 triliun.

"Sebagian besar instrumen SUN adalah obligasi dan sukuk pemerintah," kata Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA, kepada KONTAN, Jumat (24/11). Tak berbeda dengan bank lain, penempatan dana di UBN merupakan bagian dari strategi pengelolan likuiditas dan upaya untuk tetap mendapatkan hasil (yield) dari dana yang belum terpakai tersebut.

Menurut Jan, penempatan dana di surat berharga tergantung ketersediaan likuiditas. Ini dengan mempertimbangkan, aktivitas penyaluran kredit, penghimpunan dana dan secondary reserve perlu dijaga keseimbangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×