Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menerbitkan surat edaran mengenai uang muka pembiayaan kendaraan bermotor skema syariah pada Maret tahun ini. Rencana penurunan uang muka ini disambut gembira oleh perusahaan multifinancing.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) semakin optimistis menyambut beleid baru yang akan diluncurkan kuartal I nanti. Vice President Head of National Used Mcy Mkt-2 Adira Finance Yanwar Arifin mengatakan, pihaknya akan merevisi target pembiayaan baru (booking) syariahnya dari Rp 3 triliun menjadi Rp 10 triliun hingga akhir tahun nanti.
"Awalnya target nasional pembiayaan baru syariah Rp 3 triliun. Dengan adanya regulasi baru diharapkan bisa tumbuh lebih dari itu, Rp 10 triliun," ujar Yanwar, Selasa (24/2). Memang wasit industri keuangan, lanjutnya, mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun syariah.
Perusahaan ini terbilang mengincar booking syariah yang cukup agresif. Bagaimana tidak, pada tahun lalu, booking syariah Adira Finance hanya mencapai Rp 2,4 triliun. Berarti, perusahaan mengincar pertumbuhan lebih dari empat kali lipat.
Pembiayaan skema syariah sempat menjadi primadona pada tahun 2012 saat uang mukanya lebih kecil daripada skema konvensional. Sepanjang semester II 2012, Adira Finance berhasil membukukan pembiayaan hingga Rp 6 triliun. Tetapi setelah uang muka syariah disamakan dengan konvensional pada tahun 2013, booking perusahaan pun anjlok hingga Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News