kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

AXA bidik pertumbuhan asuransi perjalanan 30%


Senin, 30 Januari 2012 / 11:22 WIB
AXA bidik pertumbuhan asuransi perjalanan 30%
ILUSTRASI. Asing memburu saham-saham ini saat IHSG menguat pada perdagangan Rabu (10/2)


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. PT Asuransi AXA Indonesia tahun ini membidik pertumbuhan penumpang pesawat di tanah air. Asuransi asal Prancis ini menargetkan, lini bisnis asuransi perjalanan berkontribusi Rp 30 miliar alias tumbuh 30% dari tahun lalu. Pertumbuhan inipun diharapkan ikut mengerek kontribusi premi asuransi perjalanan terhadap total premi menjadi 10% dari tahun lalu hanya 5%.

Sebagai gambaran, premi bruto AXA Indonesia di 2011 sebesar Rp 307 miliar alias tumbuh 30% dari tahun sebelumnya. Tahun ini diharapkan total premi setidaknya terkerek 25%. Asuransi perjalanan menjadi salah satu andalan untuk mencapai target tersebut. Untuk itu AXA Indonesia baru saja menjalin kerjasama dengan PT TX Travel untuk memasarkan asuransi bagi penumpang pesawat.

Menurut Presiden Direktur Asuransi AXA Indonesia Elvis Liongosari, kerja sama dapat memberikan kontribusi signifikan. Sebab PT TX Travel merupakan jaringan travel waralaba dan saat ini sudah memiliki 158 outlet di seluruh Indonesia.

Cocok dengan AXA Indonesia yang juga mulai ekspansi ke Semarang dan Bandung. Setelah sebelumnya hanya bidik pasar di Medan dan Jakarta. "Sekarang penumpang pesawat juga tidak musim-musiman tetapi ada setiap hari dan semakin banyak," ujarnya akhir pekan lalu.

Elvis, mengatakan pihaknya optimis kontribusi asuransi perjalanan tahun ini akan terkerek. Sebab produk yang dipasarkan dengan TX Travel memiliki kelebihan seperti menanggung saat pemegang polis sakit ketika menunggu pesawat maupun ketika dalam penerbangan. Sedangkan asuransi perjalanan yang ada sekarang hanya menanggung delay dan kehilangan bagasi.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Aturan ini mewajibkan maskapai menanggung ganti rugi delay per 1 Januari 2011. Sementara jumlah pengguna pesawat tiap hari makin pesat.

Tahun ini saja, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang pesawat sebanyak 74,17 juta orang, naik 15% dari tahun 2011. Padahal persoalan penumpang pesawat tidak sekadar kehilangan bagasi dan keterlambatan. "Kalau asuransi itu hanya mengganti kehilangan dan keterlambatan saja, kami menanggung saat orang mengalami sakit di ruang tunggu," ujarnya.

Sebagai tambahan, tahun lalu kontribusi premi AXA Indonesia berasal dari asuransi kesehatan 30%, asuransi properti 25%, marine cargo 20%. Sisanya asuransi ritel, yaitu asuransi perumahan, kendaraan bermotor, dan perjalanan.

Selama ini AXA Indonesia lebih menyasar asuransi perjalanan luar negeri. Pasar terbesar AXA selama ini adalah orang yang bepergian ke Eropa karena diharuskan punya asuransi perjalanan. Selain itu, AXA juga memiliki reputasi di kedutaan seperti Jerman dan Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×