Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AXA Financial Indonesia (AFI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi (unaudited) sebesar 18% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 887 miliar pada semester I-2025.
Direktur AXA Financial Indonesia, Bukit Rahardjo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan premi ini ditopang oleh pertumbuhan dari premi lanjutan (renewal) serta premi bisnis baru.
“Renewal premi ini yang cukup strong, sehingga kita bisa mendapatkan 18% ditambah ada juga peningkatan dari penjualan," ujarnya dalam paparan kinerja AXA Financial, Selasa (5/8).
Ia menambahkan, keberhasilan strategi ekspansi geografis ke wilayah baru, serta investasi digital yang masif pada tahun lalu, turut menjadi kunci dalam mempercepat akuisisi bisnis dan meningkatkan efisiensi proses penjualan.
Baca Juga: AXA Mandiri Catat Produk Unitlink Berkontribusi 48% pada Pendapatan Premi pada 2024
"Selain itu, di tahun lalu kami juga banyak sekali investasi di digital, di technological capabilities. Semua kita lakukan di tahun lalu sehingga tidak sia-sia walaupun kinerja sempat negatif tapi banyak sekali yang kita investasikan di situ," tuturnya.
Salah satu faktor yang mempercepat pertumbuhan bisnis baru AXA Financial Indonesia adalah pemanfaatan teknologi digital, termasuk penggunaan sistem Optical Character Recognition (OCR).
Teknologi ini memungkinkan otomatisasi pembacaan dokumen, seperti file PDF maupun tulisan tangan dokter, sehingga mempercepat proses akseptasi dan penerbitan polis baru.
“OCR itu teknologi untuk membaca PDF, tulisan dokter atau segala macam yang ibaratnya bisa otomasi, ini membuat percepatan proses penerimaan new business begitu besar," lanjutnya.
Baca Juga: AXA Insurance Optimistis Permintaan Asuransi Perjalanan Meningkat pada Musim Liburan
AFI juga melaporkan pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar Rp 22 miliar atau tumbuh 148% secara tahunan. Sementara itu, klaim dan manfaat yang telah dibayarkan turun 4% menjadi Rp 396 miliar.
Di sisi lain, tingkat solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) konsolidasian tercatat mencapai 742%, dengan rincian RBC unit konvensional sebesar 729% dan unit syariah sebesar 5.156%.
Selanjutnya: Surplus Perdagangan RI Berlanjut, tapi Tekanan Terhadap Rupiah Masih Kuat
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Danamon di Bulan Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News