kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Ingin Cari Konten Kreator Saham, Bos BRI: Pengganggu Program Bursa!


Senin, 17 Februari 2025 / 19:23 WIB
Ingin Cari Konten Kreator Saham, Bos BRI: Pengganggu Program Bursa!
ILUSTRASI. Direktur Utama BRI Sunarso menilai kehadiran konten kreator yang berbicara terkait saham bisa mengganggu kondisi pasar modal tanah air.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso menilai kehadiran konten kreator yang berbicara terkait saham bisa mengganggu kondisi pasar modal tanah air. Terlebih, ia menyoroti konten kreator yang sukanya menakut-nakuti investor saham

Lebih lanjut, Sunarso melihat hal tersebut bisa membuat investor ritel takut untuk berinvestasi saham. Di mana, ia bilang seharusnya investor mendapatkan literasi bahwa yang paling terpenting adalah kondisi fundamental masing-masing emiten.

“Terus terang ingin saya cari itu konten kreatornya,” ujar Sunarso, Senin (17/2).

Lebih lanjut, Sunarso bilang konten kreator semacam ini justru dapat mengganggu program-program yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurutnya, investor tidak bisa disamaratakan dengan tujuan melakukan trading, tapi perlu diajari untuk menabung secara jangka panjang.

Baca Juga: Bos BRI Sentil Konten Kreator yang Menakuti Pemegang Saham BBRI

“Kalau semua ditakut-takuti menjadi trader semua, ya maaf kalau uangnya Rp 100 juta juga gak bisa,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini kinerja BRI memiliki fundamental yang baik. Meski Sunarso membenarkan bahwa pertumbuhan labanya stagnan, ia tetap puas dengan laba bersih BRI yang mampu bertahan di Rp 60 triliun.

Dalam hal ini, Sunarso bilang tak banyak bisnis yang mampu menciptakan laba bersih mencapai Rp 60 triliun. Di mana, laba bersih tersebut pun sejatinya bisa saja kalau diizinkan untuk dibagi sebagai dividen untuk pemegang saham.

“Bisnis apa yang bisa profitnya bisa Rp 60 triliun? Bisnis youtube? Atau bikin kelas-kelas saham yang sekarang banyak” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×