kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bakal Jatuh Tempo, Obligasi Bank Mandiri Raih Peringkat idAAA dari Pefindo


Kamis, 07 April 2022 / 11:14 WIB
Bakal Jatuh Tempo, Obligasi Bank Mandiri Raih Peringkat idAAA dari Pefindo
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang Bank Mandiri ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 Seri A Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2022. 

Pefindo menyebut, perusahaan siap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo karena didukung oleh aset likuid yang ditempatkan pada Bank Indonesia sebesar Rp 10,1 triliun per 31 Maret 2022.

"Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo," terang Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (7/4). 

Baca Juga: Enam Surat Utang Tercatat Pekan Ini, Nilai Emisi 2022 Mencapai Rp 38,74 Triliun

Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor lain adalah superior. 

Bank Mandiri merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury. 

BMRI juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaan termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri Taspen, Mandiri Tunas Finance (MTF), Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, AXA Mandiri Financial Services, dan Mandiri Sekuritas. 

Hingga akhir 2021, 52% saham Bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah Indonesia, 8% oleh Indonesia Investment Authority (INA). Sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh publik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×