kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakal Jatuh Tempo, Obligasi Bank Mandiri Raih Peringkat idAAA dari Pefindo


Kamis, 07 April 2022 / 11:14 WIB
Bakal Jatuh Tempo, Obligasi Bank Mandiri Raih Peringkat idAAA dari Pefindo
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang Bank Mandiri ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 Seri A Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2022. 

Pefindo menyebut, perusahaan siap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo karena didukung oleh aset likuid yang ditempatkan pada Bank Indonesia sebesar Rp 10,1 triliun per 31 Maret 2022.

"Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo," terang Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (7/4). 

Baca Juga: Enam Surat Utang Tercatat Pekan Ini, Nilai Emisi 2022 Mencapai Rp 38,74 Triliun

Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor lain adalah superior. 

Bank Mandiri merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury. 

BMRI juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaan termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri Taspen, Mandiri Tunas Finance (MTF), Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, AXA Mandiri Financial Services, dan Mandiri Sekuritas. 

Hingga akhir 2021, 52% saham Bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah Indonesia, 8% oleh Indonesia Investment Authority (INA). Sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh publik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×