kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bangkok Bank dikabarkan berniat memborong saham Bank Permata


Rabu, 11 Desember 2019 / 19:13 WIB
Bangkok Bank dikabarkan berniat memborong saham Bank Permata
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang di kantor layanan bank Permata Jakarta, Senin (6/3). Mengutip Bloomberg, Rabu (11/12), Bangkok Bank telah mulai merapat untuk mencaplok saham Bank Permata (BNLI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/03/2017


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bank Permata Tbk (BNLI) untuk mencari investor baru semakin terang. Terbaru, mengutip artikel Bloomberg, Rabu (11/12) Bangkok Bank telah mulai merapat untuk mencaplok saham BNLI.

Menurut Bloomberg, Bangkok Bank menyatakan minat untuk menjadi penawar utama di salah bank di Indonesia yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Standard Chartered Plc.

Baca Juga: Rabobank terima pinangan untuk diakuisisi BCA, ini alasannya

Bila sumber Bloomberg benar, bank asal Thailand tersebut akan bersaing dengan salah satu calon investor kuat Bank Permata yakni Sumitomo Mitsui Financial Group dalam perlombaan untuk mencaplok hampir 90% saham Bank Permata. Kini, valuasi Bank Permata diperkirakan sudah menembus US$ 2,25 miliar atau sekitar Rp 31,58 triliun (US$ = Rp 14.038).

Lebih lanjut, pemenang dari perlombaan tersebut diperkirakan akan muncul dalam waktu dekat, alias pekan depan. Meski begitu, ada potensi negosiasi tersebut bisa berlangsung lebih lama.

Standar Chartered pun sebelumnya telah menyebut sejak awal tahun ini bahwa investasi di Bank Permata tak lagi dianggap sebagai fokus utama perusahaan. Tak hanya di Indonesia saja, Standard Chartered juga berniat mengurangi investasi di tiga negara lainnya dan lebih fokus untuk mengurangi biaya-biaya.

Sebagai informasi, sampai saat ini Standard Chartered dan PT Astra International tercatat memiliki masing-masing sekitar 44,6% di Bank Permata. Sebelum kedua investor tersebut, investor asing asal Singapura yakni Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) dan DBS Group Holdings juga sempat menyatakan minat untuk memboyong saham BNLI.

Baca Juga: BCA caplok Rabobank Rp 397 miliar

Hingga kini, belum ada keputusan akhir terkait hal tersebut dan investor lainnya masih bisa saja muncul. Mengenai hal tersebut, perwakilan Bangkok Bank, Bank Permata dan Sumitomo Mitsui menolak mengomentari isu ini. Begitu pula dengan Astra yang tidak belum memberikan komentar.

Kabar mengenai adanya investor asal Bangkok yang tertarik membeli saham Bank Permata sudah lebih dulu dikabarkan oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Merujuk artikel yang dimuat Kontan.co.id, (29/11) Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo mengungkapkan ada dua investor yang sudah berkomitmen untuk membeli bank di Tanah Air, kedua investor tersebut adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (MBCI) dan satunya lagi investor asal Bangkok.

Baca Juga: Ditopang dana Pemda, simpanan di BPD tumbuh paling mumpuni

"Tinggal 2 yang fixed. SMCB dan investor dari Bangkok. Kalau yang lokal kayanya nggak ada lagi. Tinggal asing saja." ujar Slamet di Jakarta, Jumat (29/11).

Slamet mengatakan, OJK berharap investor yang akan dipilih pemegang saham Bank Permata itu bisa membangun sinergi bisnis di Indonesia. Maka syarat yang ditetapkan OJK bagi investor itu harus bisa bangun UMKM di dalam negeri lantaran saat ini pemerintah memang fokus pada pengembangan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×