kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Banjir di Bali & Sumatra, ACPI Pastikan Likuiditas Tetap Kuat


Selasa, 02 Desember 2025 / 17:34 WIB
Banjir di Bali & Sumatra, ACPI Pastikan Likuiditas Tetap Kuat
ILUSTRASI. Bencana banjir di Sumatra Barat


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bencana banjir besar melanda sejumlah daerah di Indonesia sepanjang tahun ini. Pada September 2025, banjir besar sempat melanda Bali dan baru-baru ini terjadi juga di Sumatra.

PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) pun memastikan operasional dan kapasitas keuangan tetap terjaga dan tak ada masalah. 

Wakil Presiden Direktur ACPI Nico Prawiro mengatakan hal itu karena perusahaan sudah dari awal menyiapkan secara hati-hati dan optimal untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan beban klaim. 

"Selain itu, kami secara internal telah membentuk tim tanggap klaim dan menyederhanakan prosedur klaim pascabencana di Sumatra. Hal itu dapat membuat proses penyelesaian klaim bisa berlangsung lebih cepat," ucapnya kepada Kontan, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Kebijakan DP Rumah 0% Diperpanjang Hingga 2026, Apakah Dongkrak Kredit Properti?

Dalam bisnis asuransi, Nico bilang semua potensi risiko sudah dihitung dan diperhitungkan. Dia menerangkan peninjauan ulang terhadap kapasitas perlindungan risiko bencana (catastrophe coverage) dilakukan bersama mitra reasuradur. Hal itu dilakukan untuk memastikan beban klaim yang mungkin timbul tetap dalam batas toleransi risiko perusahaan. 

Selain itu, Nico menyebut perusahaan juga memperkuat posisi likuiditas dengan meningkatkan porsi aset likuid guna memastikan ketersediaan dana pembayaran klaim tetap aman dan mencukupi.

"Pada intinya, perusahaan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh pemegang polis dan memastikan bahwa kesiapan operasional maupun finansial tetap terjaga dengan baik dalam menghadapi situasi bencana maupun peningkatan risiko lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Nico mengatakan ACPI secara berkelanjutan melakukan pemantauan terhadap dampak potensial bencana di Sumatra dan Bali terhadap kesehatan keuangan, termasuk Risk Based Capital (RBC) dan profitabilitas.

Dia tak memungkiri bahwa lonjakan klaim dapat memberi tekanan, tetapi struktur reasuransi yang kuat, peningkatan cadangan teknis, serta penguatan likuiditas memastikan potensi penurunan RBC tetap dalam batas yang terkelola.

Baca Juga: Bank Ganesha Buka Cabang Baru di Denpasar: Dorong Ekonomi Bali

Sementara itu, Nico bilang profitabilitas dapat terdampak pada periode berjalan. Dalam hal itu, ACPI telah menyiapkan langkah mitigasi melalui efisiensi operasional, pengendalian underwriting, dan optimalisasi hasil investasi agar kinerja tetap stabil.

Untuk banjir di Bali, Nico menerangkan sejauh ini baru terdapat laporan klaim sebanyak 4 kasus, dengan total nilai Rp 1,61 miliar. Untuk banjir di Sumatra, dia bilang sejauh ini baru ada 14 kasus klaim yang masuk. 

"Dari 14 kasus klaim tersebut, polis yang terdapat perluasan banjir dengan coverage Total Loss Only (TLO) hanya 5 polis saja dengan perkiraan nilai sekitar Rp 2 miliar," kata Nico. 

Selanjutnya: Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Mengaku Tak Tahu Soal Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Rabu 3 Desember 2025, Siapa Bersinar?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×