Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Royke bilang, transaksi wholesalae banking Bank Mandiri menjadi core FBI perseroan. Namun, bisnis retail Bank Mandiri juga sudah mulai menghasilkan fee based income cukup baik. "Transformasi digital akan mendorong fee based income ke depan dan optimalisasi sinergi dengan anak usaha juga akan menciptakan FBI," jelasnya.
PT Bank OCBC NISP Tbk juga terus mempersiapkan strategi bisnis untuk mendorong pertumbuhan FBI tahun depan. Perseroan akan mengembangkan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang terus berubah. OCBC melakukan optimalisasi inisiatif digital untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih mudah, nyaman & simple bagi nasabah.
Dengan begitu, OCBC berharap FBI akan terus bertumbuh. "Selain itu juga akan diberikan kemudahan dalam berinvestasi melalui beragam solusi wealth management dan transaksi valas melalui aplikasi ONe Mobile," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC.
Baca Juga: Ini fokus Bank Mandiri di bawah nahkoda Royke Tumilaar sebagai Dirut baru
Sampai September 2019, OCBC membukukan FBI sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 23% YoY. Kontribusi fee based income terutama dari pendapatan surat berharga, transaksi valas, fee terkait dengan kredit, trade finance dan bancassurance ataupun wealth management.
Adapun PT Bank Woori Saudara Tbk menargetkan FBI tumbuh 15% tahun 2020 dan berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan operasional perseroan. Sementara tahun ini diprediksi akan tumbuh 12% YoY dengan kontribusi terbesar berasal dari fee kredit dan forex.
Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Saudara mengatakan, untuk mencapai target itu, perseroan akan meningkatkan keberagaman produk serta mendorong kualitas dan kecepatan layanan baik untuk bancassurance, forex, exim, remitansi, bank garansi dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News