kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan


Senin, 09 Desember 2019 / 19:45 WIB
Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Perbankan akan semakin gencar mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) tahun depan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/04/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan semakin gencar mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) tahun depan. Pasalnya, pendapatan berbasis bunga tidak bisa lagi diharapkan tumbuh sekencang tahun-tahun sebelum seiring dengan penurunan bunga acuan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BNI) misalnya menargetkan pertumbuhan FBI pada tahun 2020 tumbuh sekitar 12%-14% secara year on year (YoY). Itu diharapkan akan berkontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan operasional perseroan tahun depan.

Baca Juga: Sejumlah bank swasta telah memasang target untuk tahun 2020

Untuk mencapai target tersebut, Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya akan meningkatkan layanan perbankan terutama yang berbasis digital untuk meningkatkan volume transaksi penggunaan channel BNI. Strategi lain adalah menggenjot potensi layanan transactional banking dari debitur existing serta layanan wealth management untuk nasabah prioritas.

"FBI yang akan digenjot di tahun 2020 dari sisi transaksional banking adalah bank garansi, trade finance, sindikasi dan cash management," kata Herry pada Kontan.co.id, Senin (9/12).

Di samping itu, BNI juga tetap fokus meningkatkan FBI dari pengembangan layanan digital kami yaitu FBI dari ATM dan juga layanan Bancassurance. Adapun sampai akhir tahun ini, FBI BNI diprediksi akan tumbuh sekitar 13%-14% dengan kontribusi utama yaitu FBI dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, ATM dan trade finance.

Baca Juga: OJK masih upayakan investor masuk ke Bank Muamalat

Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri juga akan lebih agresif mendorong FBI tahun 2020. Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, dengan kondisi ekonomi yang ada saat ini, perseroan tidak bisa lagi mengharapkan pertumbuhan pendapatan dari bunga setinggi tahun-tahun sebelumnya.

Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan FBI tumbuh sekitar 10% dimana dari bisnis wholesale diharapkan akan tumbuh sekitar 15%-25%. Adapun tahun ini, FBI diperkirakan akan tumbuh sekitar 7%.

Royke bilang, transaksi wholesalae banking Bank Mandiri menjadi core FBI perseroan. Namun, bisnis retail Bank Mandiri juga sudah mulai menghasilkan fee based income cukup baik. "Transformasi digital akan mendorong fee based income ke depan dan optimalisasi sinergi dengan anak usaha juga akan menciptakan FBI," jelasnya.

PT Bank OCBC NISP Tbk juga terus mempersiapkan strategi bisnis untuk mendorong pertumbuhan FBI tahun depan. Perseroan akan mengembangkan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang terus berubah. OCBC melakukan optimalisasi inisiatif digital untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih mudah, nyaman & simple bagi nasabah.

Dengan begitu, OCBC berharap FBI akan terus bertumbuh. "Selain itu juga akan diberikan kemudahan dalam berinvestasi melalui beragam solusi wealth management dan transaksi valas melalui aplikasi ONe Mobile," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC.

Baca Juga: Ini fokus Bank Mandiri di bawah nahkoda Royke Tumilaar sebagai Dirut baru

Sampai September 2019, OCBC membukukan FBI sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 23% YoY. Kontribusi fee based income terutama dari pendapatan surat berharga, transaksi valas, fee terkait dengan kredit, trade finance dan bancassurance ataupun wealth management.

Adapun PT Bank Woori Saudara Tbk menargetkan FBI tumbuh 15% tahun 2020 dan berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan operasional perseroan. Sementara tahun ini diprediksi akan tumbuh 12% YoY dengan kontribusi terbesar berasal dari fee kredit dan forex.

Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Saudara mengatakan, untuk mencapai target itu, perseroan akan meningkatkan keberagaman produk serta mendorong kualitas dan kecepatan layanan baik untuk bancassurance, forex, exim, remitansi, bank garansi dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×