kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bank anggota Himbara yakin kucuran kredit UMKM lebih deras tahun ini


Selasa, 12 Januari 2021 / 13:43 WIB
Bank anggota Himbara yakin kucuran kredit UMKM lebih deras tahun ini
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang?BNI?di Bintaro, Tangerang Selatan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam masa pandemi Covid-19, segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disebut menjadi tumpuan untuk membantu pemulihan ekonomi dalam negeri. Sadar akan hal itu, pemerintah bahkan berniat untuk mengucurkan dana sebesar Rp 66,99 triliun kepada perbankan. 

Tujuannya, tak lain untuk menambah likuiditas bagi bank dalam menyalurkan kredit untuk dunia usaha. Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Didyk Choiroel mengatakan, alokasi penempatan dana pemerintah di perbankan untuk tahun 2021 itu sama besarnya dengan pagu tahun lalu. 

Perbankan yang menerima kucuran anggaran yakni dalam lingkup himpunan bank milik negara (Himbara), bank pembangunan daerah (BPD), dan bank syariah. Namun Didyk belum bisa memastikan daftar perbankan yang menerima penempatan dana pemerintah itu.

“Bunga penempatan yang diberikan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan terkait burden sharing sehingga bunga berkisar di 2,8%,” kata Didyk, Minggu (10/1).

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id membenarkan, segmen UMKM memang telah menjadi fokus penyaluran kredit. Sekaligus untuk membantu upaya pemerintah. 

Baca Juga: Salurkan kredit bagi UMKM, pemerintah akan kucurkan Rp 66,99 triliun lewat perbankan

Direktur Bisnis UMKM PT Bank Negara Indonesia Tbk Muhammad Iqbal menjelaskan sampai dengan Desember 2020 bank berlogo pita emas ini sudah menyalurkan kredit ke UMKM sebanyak 20,7% dari total keseluruhan kredit BNI. Ini termasuk pula kredit UMKM yang memang diarahkan oleh pemerintah. 

Memurut Iqbal, porsi tersebut sudah sesuai dengan target kredit UMKM yang juga diberikan oleh Bank Indonesia. "Kami (perbankan) diminta untuk dapat memenuhi target pembiayaan ke sektor UMKM minimal sebesar 20%," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (11/1) malam. 

Nah, untuk tahun ini kredit UMKM kembali dipilih Bank BNI menjadi salah satu segmen utama dalam mendorong pertumbuhan kredit. Kendati diterpa pandemi, pihaknya tetap optimis kredit UMKM BNI bisa tumbuh positif di kisaran 6,5%-8,5% secara year on year (yoy). 

Iqbal membeberkan sepanjang tahun 2020 lalu Bank BNI berhasil menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 114 triliun. Realisasi itu meningkat sebesar 7% secara yoy dari periode Desember 2019 sebesar Rp 106 triliun. 

Senada, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Aestika Oryza Gunarto menjelaskan hingga September 2020 pihaknya sudah menyalurkan kredit UMKM senilai Rp 754,07 triliun. Nilai tersebut merupakan yang terbesar di antara seluru bank di Tanah Air. 

"Realisasi itu sekitar 80,65% dari total kredit BRI sebesar Rp 935 triliun," jelasnya. 

Sayangnya, Bank BRI belum dapat merinci pencapaian di penghujung tahun 2020. Kendati demikian, pihaknya tetap percaya diri penyaluran kredit UMKM akan lebih masif di tahun 2021. 

Pasalnya, dalam beberapa bulan tearkhir BRI memang menggenjot kredit UMMKM. Hal itu merupakan strategi bisnis perseroan dan sekaligus arahan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN selaku pemegang saham perusahaan. 

Baca Juga: Bank daerah membidik target tinggi tahun ini

Khusus di tahun 2021 ini, BRI akan meningkatkan porsi kredit UMKM hingga mencapai 85% dari total kredit perseroan. Sementara untuk penyaluran kredit BRI di tahun ini, diprediksi bisa tumbuh 6% secara tahunan. "Segmen UMKM utamanya di segmen mikro kami optimis mampu tumbuh double digit," tegasnya. 

Sebagai catatan, tahun lalu bank yang memperoleh penempatan dana pemerintah antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 

Sementara itu, untuk bank syariah ada PT Bank Syariah Mandiri, PT BRI Syariah Tbk (BRIS), dan PT BNI Syariah. Kemudian dari BPD antara lain, PT Bank BJB (BJBR), PT Bank DKI,  PT Bank Jateng, PT Bank Sulutigo, PT Bank Jatim, PT Bank BPD DIY, PT Bank BPD Bali, PT Bank Sulselbar, PT Bank Kalbar, PT Bank Sumut, dan PT Bank Jambi.

Dari total penempatan dana tersebut, total penyaluran kredit telah mencapai Rp 254,37 triliun dengan rincian bank anggota Himbara Rp 218,36 triliun, BPD Rp 30,12 triliun, dan bank syariah Rp 5,89 triliun. Dengan demikian, leverage penyaluran kredit penempatan dana telah mencapai 3,94 kali.

Untuk kredit segmen UMKM telah mencapai Rp 161,7 triliun atau setara 67,5% dari total penyaluran kredit. Adapun jumlah debitur mencapai 3,74 juta debitur dengan rincian Himbara sebanyak 3,55 juta debitur, BPD 146.592 debitur, dan bank syariah 44.320 debitur. 

Selanjutnya: Pemerintah akan gelontorkan Rp 66,99 triliun untuk perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×