Reporter: Issa Almawadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Asosiasi Bank Asing di Indonesia atawa Foreign Banks Association of Indonesia (FBAI) berencana membesar porsi kredit di sektor kelautan Tanah Air. Rabu (10/9), FBAI mengundang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meneropong potensi kredit kelautan Indonesia. Sharif C.Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, potensi nilai ekonomi kelautan mencapai US$ 300 miliar atau Rp 3.000 triliun per tahun.
Joseph Abraham, Ketua FBAI sekaligus CEO Bank ANZ Indonesia, menerangkan, bank asing sudah masuk ke sektor maritim. "Tapi memang masih sebatas penyaluran kredit untuk infrastruktur kelautan. ANZ salah satu penyalur kredit bagi Pelindo II dan III," terang Joseph, kemarin. Joseph bilang, selama ini bank asing menggarap kredit kelautan lewat skema sindikasi. Contoh, sindikasi ANZ menggelontorkan kredit sebesar US$ 1 miliar kepada Pelindo II dan III.
Sharif mengatakan, potensi ekonomi sektor kelautan Indonesia sangat besar. Namun, infrastruktur laut masih minim. Sebagai gambaran, dari potensi ekonomi kelautan mencapai Rp 3.000 triliun per tahun, nilai aktivitas ekonomi pada tahun 2013 lalu hanya berkisar Rp 291,8 triliun.
"Nilai itu mencerminkan potensi ekonomi kelautan Indonesia sebagai negara maritim belum termanfaatkan secara optimal, bahkan nyaris tak tersentuh investor dan perbankan," ujar Sharif. Dia berharap, perbankan asing berkomitmen membangun infrastruktur di sektor kelautan dan perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News