kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank asing mulai gandeng tekfin lokal


Rabu, 29 November 2017 / 11:05 WIB
Bank asing mulai gandeng tekfin lokal


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan asing mulai membuka pintu kerjasama atau kolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin) atau financial technology. Mereka akan merangkul sejumlah tekfin guna meningkatkan layanan perbankan secara digital.

Sebut saja, Citibank Indonesia yang turut berupaya menggaet tekfin untuk berkolaborasi. Menurut CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi, saat ini perbankan sudah memasuki era kolaborasi. Model kolaborasi dengan tekfin biasanya melalui aplication processing interface (API), tutur Batara usai acara Diskusi Top 100 Bankers, Selasa (28/11).

Citibank global, kata Batara, sudah punya infrastruktur teknologi finansial, yakni Citi Fintech dan Citi Venture. "Citi Fintech untuk pengembangan internal tekfin dan API. Sedangkan Citi Venture untuk investasi kepada perusahaan rintisan yang sekiranya bisa kolaborasi dengan Citi," terang Batara.

Adapun untuk Citibank Indonesia, lanjut Batara, baru akan melakukan kolaborasi dengan Tekfin lokal. Sayang, Batara masih enggan membocorkan detail rencana kolaborasi tersebut, berikut nama tekfin yang dimaksud.

Tingkatkan CASA

Tidak jauh berbeda, PT Bank UOB Indonesia (UOB) baru saja melakukan kerja sama dengan perusahaan tekfin Doku. Hasil kerja sama ini membuahkan produk bernama e-payroll, yang dikhususkan untuk nasabah UKM non-individu dari UOB.

E-payroll akan memudahkan pelaku usaha non-individu UKM dari UOB untuk melakukan pembayaran gaji kepada karyawan mereka.

Menurut Head of Business Banking UOB Indonesia, Denny Setiawan Hanubrata, dengan layanan e-payroll ini, dapat membuat pelaku usaha UKM lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasional bisnisnya.

Di era digital ini banyak sekali perubahan. Perilaku dari nasabah dan pasar mulai berbeda. Kebutuhan mereka makin bervariasi, jelas Denny saat memberikan keterangan kepada Media, Selasa (28/11).

Adapun mekanisme bagi nasabah UKM UOB Indonesia dan karyawan UKM untuk menikmati layanan e-payroll adalah sebagai berikut. Nasabah harus memiliki dana yang mencukupi di Doku e-wallet korporasi sesuai dengan dana yang akan ditransfer ke karyawan.

Selanjutnya, nasabah harus upload data para karyawan dan gaji mereka ke portal Doku. Setelah itu, nasabah akan memperoleh notifikasi dari status transfer dan gaji akan masuk ke dalam e-wallet para karyawan dalam satu hari kerja.

Mekanisme bagi para karyawan UKM adalah karyawan harus mengunduh aplikasi Doku ke smartphone mereka, melakukan registrasi dan melengkapi profil untuk dapat mengakses Doku e-wallet. Karyawan akan menerima notifikasi setelah gaji mereka masuk ke rekening e-wallet karyawan.

Para karyawan juga dapat mencairkan e-wallet mereka di seluruh jaringan supermarket Alfa Group yang ada di seluruh Indonesia.

Denny juga menjelaskan, saat ini fokus UOB adalah untuk pengembangan pasar dari e-payroll. Selain itu ini juga menjadi salah satu cara UOB Indonesia untuk meningkatkan porsi simpanan pihak ketiga berbunga murah atau current account and savings account (CASA). Saat ini portfolio current account and savings account di bisnis banking UOB Indonesia memiliki porsi 38%. Ke depan, kami akan melakukan kerja sama lagi dengan tekfin lain, ucap Denny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×