Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan kian melambat hingga Juli 2025 ini. Bahkan, pertumbuhannya pun kian menjauhi kisaran target Bank Indonesia (BI) yang berada di antara 8% hingga 11%.
BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan per Juli 2025 hanya mencapai 7,03% secara tahunan (YoY). Di mana, ini melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,77% YoY.
Jika ditarik ke belakang, pertumbuhan kredit perbankan ini juga tetap menjadi yang terendah sejak Maret 2022. Di mana, kala itu, kreditnya tumbuh 6,65% YoY.
"Kredit perbankan masih perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas BI Rate 25 bps Jadi 5%
Perry melihat perilaku perbankan masih cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Hal tersebut tercemin pada standar penyaluran kredit atau lending standar yang meningkat.
Padahal, Perry menilai perbankan memiliki likuiditas yang longgar. Hal tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan Dan Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2025 yang meningkat sebesar 7% seiring ekspansi keuangan pemerintah.
“Perbankan lebih memilih menempatkan kelebihan likuiditasnya pada instrumen surat-surat berharga,” tambah Perry.
Dari sisi permintaan, Perry menjelaskan pertumbuhan kredit lebih banyak ditopang oleh sektor-sektor yang berorientasi ekspor, khususnya pertambangan dan perkebunan, serta sektor transportasi, industri, dan jasa sosial.
Ia pun menilai perlambatan kredit juga mencerminkan permintaan dari pelaku usaha yang belum kuat dan cenderung menggunakan pembiayaan internal bagi usahanya.
Baca Juga: Kredit Macet Sejumlah Perbankan Syariah Meningkat di Semester I-2025
Secara rinci, berdasarkan penggunaan, pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja belum kuat yang masing-masing tumbuh sebesar 8,11% YoY dan 3,08% YoY. Sedangkan kredit investasi tumbuh tinggi sebesar 12,42% YoY sejalan dengan tingginya pertumbuhan investasi.
"Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan termasuk melalui kebijakan makroprudensial yang longgar dan memperat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK," pungkasnya.
Selanjutnya: Semua Berry Plant di Grow a Garden Roblox, Panduan untuk Mengikuti Event Beanstalk
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Menguji Naik, Pasar Tunggu Petunjuk Suku Bunga Fed dari Powell
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News