Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2022 merupakan kebangkitan bagi industri perbankan. Setelah tertekan akibat pandemi Covid-19 dalam dua tahun sebelumnya, bank-bank tampil cukup ekspansif dan mencetak laba bersih yang sudah melampaui kondisi sebelum pandemi.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat menjadi salah satu bank penghasil laba tertinggi sepanjang tahun 2022 dengan mengantongi untung mencapai Rp 40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Bank ini meraup NII naik 13,6% menjadi Rp 64,14 triliun.
Walaupun laba bersih BCA tumbuh paling cepat diantara empat bank besar di Tanah Air, bank ini tercatat paling efisien. Lantaran hampir separuh dari pendapatan operasionalnya dibukukan menjadi laba bersih. Beban operasional BCA mencapai Rp 31,85 triliun atau naik 8,2 YoY.
Baca Juga: Laba Bank Central Asia (BBCA) Melonjak 29,6% Jadi Rp 40,7 Triliun pada 2022
“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid. Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, Kamis (26/1).
Jahja juga melihat perekonomian Indonesia akan lebih baik. Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, Jahja melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh.
Menurutnya, target kinerja akan sejalan dengan target pertumbuhan kredit BCA, yang secara keseluruhan target kredit BCA di tahun ini berada di kisaran 10%-12%.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,31 triliun di akhir 2022.
Baca Juga: Cetak Rekor, Laba Bersih BNI Tumbuh 68% Menjadi Rp 18,31 Triliun di Akhir 2022
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, laba bersih itu tumbuh signifikan 68% secara tahunan. Ini merupakan perolehan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah BNI.
"Total kredit yang disalurkan di tahun 2022 telah mencapai Rp 646,19 triliun, tumbuh di atas target awal perusahaan yaitu mencapai 10,9% secara tahunan, diikuti dengan Net Interest Margin (NIM) yang terjaga di posisi 4,8%. Pertumbuhan kredit yang sehat ditopang oleh ekspansi bisnis dari debitur top-tier dan bisnis turunannya yang berasal dari value chain debitur," ujar Royke.