kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank-bank yakin pertumbuhan aset bakal lebih tinggi di tahun ini


Minggu, 08 Maret 2020 / 18:20 WIB
Bank-bank yakin pertumbuhan aset bakal lebih tinggi di tahun ini
ILUSTRASI. Sejumlah bank yakin pertumbuhan aset bakal lebih tinggi di tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019 lalu, pertumbuhan aset perbankan di Tanah Air belum deras. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total aset perbankan tahun lalu mencapai Rp 8.562,97 triliun atau naik sekitar 6,13% secara year on year (yoy).

Bila dirinci, lagi-lagi pertumbuhan aset tersebut paling banyak disumbang oleh Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV. Tercatat pada 2019 lalu total aset BUKU IV mencapai Rp 4.628,88 triliun meningkat 13,81% dari tahun sebelumnya Rp 4.114,55 triliun.

Baca Juga: Sejumlah bank ini menjadi kandidat bank buku IV

Di sisi lain, aset kelompok bank menengah besar yakni BUKU III malah turun 4,56% secara yoy. Hal ini bisa jadi lantaran ada dua bank BUKU III yang naik kelas di tahun 2019 yaitu Bank Panin dan Bank Danamon.

Namun di luar itu, kinerja pertumbuhan aset BUKU III di 2019 memang belum begitu kencang. Ambil contoh, PT Bank OCBC NISP Tbk yang per akhir 2019 lalu baru mencetak kenaikan aset 4% secara yoy menjadi Rp 180,7 triliun. Tentunya, pertumbuhan satu digit tersebut sedikit banyak disebabkan kredit OCBC NISP yang masih tumbuh 1% saja tahun lalu.

Meski begitu, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja tetap optimistis pertumbuhan aset di 2020 bakal lebih tinggi dari tahun lalu. "Walaupun masih sama-sama single digit. Pertumbuhan aset tidak semata dari pertumbuhan kredit saja," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/3).

Parwati mengisyaratkan, dalam kondisi seperti sekarang perbankan harus lebih berhati-hati dan siap untuk ekspansi ketika ekonomi sudah mulai membaik. Per Januari 2020, aset OCBC NISP tumbuh 5,24% yoy menjadi Rp 180,57 triliun.

Baca Juga: Bank Mega: Aset kami kini Rp 100 triliun lebih, pecah telur

Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar yakni PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mematok pertumbuhan aset tumbuh sebesar 8%-9% yoy tahun ini. Sekretaris Perusahaan Bank BJB Widi Hartoto mengatakan target tersebut dapat tercapai dengan asumsi kredit bisa tumbuh di kisaran 10%-11% tahun ini.

Menurutnya, target tersebut sejauh ini masih sejalan dengan pencapaian kinerja perusahaan. Namun, pihaknya berpendapat efek penyebaran virus corona (Covid-19) pasti bakal mempengaruhi kinerja perbankan secara industri. "Untuk tekanan terhadap industri perbankan masih ada. Pasti berpengaruh," tuturnya.

Baca Juga: Selain perbankan, OJK masih pantau dampak virus corona di lembaga keuangan lain

Sekadar informasi saja, merujuk laporan keuangan Bank BJB per Januari 2020 total aset sudah mencapai Rp 114,59 triliun. Realisasi tersebut baru tumbuh 4,86% yoy dari periode setahun sebelumnya. Meski begitu, pertumbuhan kredit bank bersandi bursa BJBR ini cukup tinggi yakni mencapai 10,97% secara yoy.

Bukan hanya bank menengah saja yang tetap memasang target optimis kendati ekonomi melemah. PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) menargetkan kredit dan aset di 2020 bisa tumbuh 8%-10% tahun ini. "Masih belum ada perubahan dengan adanya musibah corona," ujar Direktur Kepatuhan BWS I Made Mudiastra.

Menurutnya, walau peningkatan aset di awal tahun tak begitu kencang, pada kuartal IV kecenderungannya aset akan melompat tinggi. Semisal, pada akhir 2019 lalu aset BankWoori sempat tumbuh sekitar 24% secara yoy. "Jelang akhir tahun, akan ada beberapa perusahaan yang memerlukan modal kerja dan investasi," jelasnya.

Baca Juga: OJK siapkan relaksasi bagi bank untuk hadapi dampak corona, apa saja isinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×