kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah bank ini menjadi kandidat bank buku IV


Minggu, 08 Maret 2020 / 18:07 WIB
Sejumlah bank ini menjadi kandidat bank buku IV
ILUSTRASI. Target kinerja OCBC NISP: Booth hadiah untuk nasabah OCBC NISP di Jakarta, Jumat (19/12). OCBC NISP membidik pertumbuhan kredit sebesar 15%-20% pada tahun 2014, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) akan menyesuaikan pertumbuhan yang seimbang dengan kredit. K


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah bank menengah menargetkan bisa menjadi bank jumbo di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 dengan modal inti di atas Rp 30 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Target ini utamanya bakal diwujudkan secara organik.

Kini tercatat ada tujuh BUKU 4, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Panin Tbk (PNBN), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Dua bank terahir baru jadi BUKU 4 tahun lalu.

Baca Juga: Siapkan capex US$ 50 juta di 2020, ini rencana bisnis Indo Tambangraya Megah (ITMG)

Sementara itu, bank menengah yang paling berpotensi bisa naik kelas ke BUKU 4 dalam tahun ini adalah PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Akhir 2019 lalu, perseroan tercatat punya modal inti Rp 26,81 triliun dengan pertumbuhan 13,66% (yoy). Artinya jika tahun ini dapat menambah modal inti Rp 3,2 triliun saja, perseroan bisa langsung menjadi BUKU 4.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surdaudaja bilang, target ini memang sesuai dengan pertumbuhan organik perseroan, tanpa ada penambahan modal, maupun aksi korporasi lainnya.

Baca Juga: Akibat wabah corona, bisnis fintech di sektor produktif mulai terganggu

“Ekuitas kami akhir tahun lalu sudah mencapai Rp 27,7 triliun, selambat-lambatnya pertengahan 2021 kami bisa mencapai modal inti Rp 30 triliun untuk jadi BUKU 4,” katanya kepada KONTAN, Minggu (8/3).

Tahun lalu, perseroan juga tercatat meraih laba yang mumpuni Rp 2,93 triliun dengan pertumbuhan 11,41% (yoy) dibandingkan akhir 2018 senilai Rp 2,63 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×