Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
SERANG. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana melakukan penerbitan saham baru alias rights issue sebesar Rp 200 miliar pada kuartal III 2017. Rights issue ini bertujuan untuk memperkuat permodalan di bank berkode BEKS ini.
Direktur Utama Banten Global Development (BGD) Sudibyo mengatakan, dengan rights issue ini, modal inti bank akan menjadi lebih dari Rp 1 triliun.
"Artinya setelah rights issue, Bank Banten sudah masuk kelompok BUKU II," ujar Sudibyo setelah acara RUPS, Rabu (12/4). BGD merupakan pemegang saham pengendali Bank Banten.
Setelah rights issue ini, diproyeksi kepemilikan BGD di Banten Global Development (BGD) yang saat ini sebesar 51% bisa meningkat menjadi 68%.
Menurut Lungguk Gultom, Plt Direktur Utama Bank Banten, penambahan modal ini tergantung kesiapan dari Pemerintah Provinsi Banten. "Penambahan modal lewat rights issue ini untuk mendukung kinerja dari bank," tuturnya.
Selain rights issue, pemerintah kabupaten (pemkab) dan kota (pemkot) Provinsi Banten juga berencana memiliki saham di Bank Banten.
Plt Gubernur Banten, Nata Irawan menyarankan, agar pemkab dan Pemkot Banten juga memiliki saham di Bank Banten. Hal ini bisa dilakukan setelah Bank Banten sudah dalam keadaan sehat dalam keuangan.
"Hal ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis Bank Banten ke depan," ujar Nata Irawan.
Sampai kuartal I 2017, menurut Lungguk, Bank Banten masih mencatatkan kerugian dan penurunan kredit. Namun pada April 2017, diproyeksi Bank Banten sudah bisa mencatat keuntungan.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan Februari 2017, Bank Banten mencatat realisasi penyaluran kredit sebesar Rp 3,23 triliun atau turun 16,25% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan dari sisi profitabilitas, Bank Banten masih merugi sebesar Rp 35,05 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News