kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank BCA buka kemungkinan turunkan suku bunga


Rabu, 12 Juni 2019 / 17:42 WIB
Bank BCA buka kemungkinan turunkan suku bunga


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) melihat prospek suku bunga kemungkinan bisa turun tahun ini. Ini sejalan dengan adanya sinyal dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menurunkan suku bunganya.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA mengatakan ada kemungkinan suku bunga turun yang diawali dengan deposito. "Saya liat bank-bank sudah tidak menaikkan suku bunga sehingga mungkin bisa menurunkan deposito sedikit." katanya di Jakarta, Rabu (12/6).

Penurunan suku bunga akan lebih dulu karena saat Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 150 basis points (bps) tahun lalu, BCA telah menaikkan suku bunga kredit 50 bps dan bunga deposito 150 bps.

Sementara Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, prospek suku bunga akan tergantung dari kebijakan The Fed. Jika bank sentral AS ini menurunkan suku bunga maka tekanan dari luar negeri akan berkurang. "Jadi sekarang, suku bunga di bank tinggal menyesuaikan dengan kondisi likuiditas di pasar aja." katanya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya membuka ruang kebijakan moneter yang akomodatif sejalan dengan rendahnya inflasi dan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Arah kebijakan akomodatif tersebut akan diambil dengan memperhatikan sejumlah perkembangan, di antaranya kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian domestik.

“BI akan terus mencermati kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian Indonesia, dalam mempertimbangkan terbukanya ruang kebijakan moneter yang akomodatif sejalan dengan rendahnya inflasi dan perlunya mendorong ekonomi dalam negeri,” ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×