Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kelompok bank besar, di kategori BUKU III dan BUKU IV paling banyak menaikkan suku bunga deposito dibandingkan bank lain.
Sekadar informasi, bank BUKU III dan buku BUKU IV adalah bank-bank bermodal antara Rp 5 triliun sampai di atas Rp 30 triliun.
Dari catatan Doddy Ariefianto, Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS, bunga deposito rupiah benchmark LPS pada akhir Agustus 2018 mencapai 5,7%, naik 9 basis poin dari Juli 2018.
"Hal yang sama terjadi pada rata rata bunga minimum yang naik 5 bps ke posisi 4,81%," kata Doddy kepada kontan.co.id, Senin (17/9).
Sementara, bunga deposito valas pada periode yang sama juga mengalami kenaikan rata-rata 8 bps maksimal 13 bps, serta minimum 3 bps.
Menurut catatan LPS, kenaikan bunga terjadi secara gradual di semua kelompok bank, tetapi lebih dominan dipengaruhi oleh pergerakan bunga di kelompok bank BUKU III dan IV. Dua kelompok bank besar ini mencatat kenaikan bunga deposito lebih tinggi dari rata-rata, yaitu lebih dari 9 bps.
LPS memproyeksi, kenaikan bunga deposito masih akan naik seiring dengan respons atas kenaikan bunga acuan. Selain itu bunga simpanan valas juga naik di tengah masih adanya gap antara bunga deposito onshore dan offshore.
Selain itu bunga deposito valas juga dipengaruhi oleh bunga term deposit BI yang berada diatas 2% tenor satu bulan. Dalam jangka pendek kenaikan bunga deposito akan diikuti oleh kenaikan bunga kredit secara bertahap dan selektif menyesuaikan kondisi individual bank.
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) merupakan salah satu bank yang menaikkan bunga deposito. Dalam keterangan tertulis kepada kontan.co.id, manajemen OCBC NISP mengumumkan sampai 10 September 2018 telah menaikkan bunga deposito bervaariasi antara 25bps-50bps.
"Saat ini bunga deposito counter rate Bank OCBC NISP memiliki rentang 5%-5,25%," tulis manajemen dalam keterangan resmi Senin, (17/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
