kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank besar prediksi kartu kredit tumbuh dua digit tahun ini


Senin, 26 November 2018 / 14:43 WIB
Bank besar prediksi kartu kredit tumbuh dua digit tahun ini
ILUSTRASI. Mesin Untuk Kartu Kredit


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) memproyeksi tahun ini dan tahun depan pertumbuhan bisnis kartu kredit hanya sebesar 5%.

Hal ini salah satunya dikarenakan belum derasnya pengeluaran masyarakat menggunakan kartu kredit. Apalagi sampai dengan September 2018 pertumbuhan volume dan nilai transaksi kartu kredit baru di kisaran 3%-4%.

Meski begitu, sejumlah bank-bank penerbit kartu kredit besar menyatakan tahun ini bisnis kartu kredit diprediksi masih akan kinclong. Misalnya saja, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mengatakan sampai dengan awal kuartal keempat transaksi kartu kredit BNI sudah tumbuh di atas 10% baik dari volume maupun nilai.

Pemimpin Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI Okki Rushartomo mengamini bahwa laju bisnis kartu kredit BNI sudah lebih deras dibandingkan industri. Melihat fakta tersebut, bank berlogo 46 ini pun optimistis paling tidak sampai akhir tahun bisnis kartu kredit dapat tumbuh sekitar 12% sampai 13%. "Kartu kredit BNI sejauh ini tumbuh di atas 10% dibanding industri yang tumbuh di kisaran 4%-5%," tuturnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/11).

Lanjut Okki, beberapa pendorong terbesar transaksi kartu kredit BNI datang dari transaksi digital yang tumbuh hampir 50% secara secara year on year (yoy). Tahun depan, BNI memprediksi peningkatan bisnis kartu kredit bakal lebih deras dibandingkan tahun ini mengingat kebutuhan belanja masyarakat yang akan naik.

Namun, untuk saat ini pihaknya lebih memilih untuk fokus ke bisnis yang ada sambil memperhatikan kondisi makro yang belum stabil. Utamanya antara lain untuk menjaga rasio non performing loan (NPL) kartu kredit agar tetap terjaga stabil di level 2,6%-2,7% tahun ini.

Bukan cuma BNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun juga mencatatkan pertumbuhan jauh di atas rata-rata industri. Direktur Konsumer BRI Handayani menuturkan, dari sisi jumlah kartu saja BRI berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 20% secara yoy di awal kuartal IV-2018. Sementara untuk volume transaksi atau sales volume meningkat 22% secara tahunan.

Hanny sapaan akrab Handayani menjelaskan, pendorong pertumbuhan kartu kredit BRI antara lain banyaknya program pemakaian kartu kredit yang menarik. Di samping itu, bank nomor wahid ini juga sudah menggandeng banyak merchant-merchant dan partner untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis kartu kredit.

"Untuk bisnis kartu kredit BRI bertumbuh dengan baik, secara yoy jumlah kartu baru tumbuh 20% dan sales volume tumbuh 22%," ujarnya. Melihat pencapaian tersebut, setidaknya untuk tahun ini BRI memprediksi rata-rata pertumbuhan kartu kredit akan ada di kisaran 19%-20%.

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk juga mencatat pertumbuhan di atas rata-rata. Berdasarkan data perusahaan, per September 2018 lalu pertumbuhan transaksi kartu kredit Mandiri mencapai 9,5% secara yoy.

SVP Credit Card Bank Mandiri Vira Widyasari menyebutkan, tahun ini setidaknya pertumbuhan kartu kredit dapat mencapai 10%. Salah satu optimisme ini datang dari momen akhir tahun yang selalu menunjukan tren peningkatan transaksi.

Mandiri juga sudah menyusun beragam program belanja kartu kredit untuk menjaring nasabah. Tak hanya itu, Vira juga menyebutkan beberapa e-commerce juga sudah digandeng Bank Mandiri salah satunya untuk menyambut festival hari belanja online nasional yang jatuh 12 Desember. Beberapa di antaranya yakni Blibli, Lazada, Shopee, JD.ID, Bhinneka, Zalora, Bukalapak, Elevenia, Traveloka dan lainnya.

Nantinya promo ini juga akan dilengkapi dengan penawaran cicilan bunga 0%, potongan harga, cashback dan lain-lain. Dus, tahun depan bank berlogo pita emas ini menargetkan transaksi kartu kredit bisa tumbuh lebih tinggi hingga 15%.

"Tahun depan kami menargetkan tumbuh lebih tinggi lagi hingga 15%, karena itu perlu dilakukan perluasan penetrasi untuk meningkatkan customer based," katanya. Sebagai catatan saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per September 2018 volume transaksi kartu kredit mencapai 243,56 juta hanya naik 3% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara nilai transaksi kartu kredit tercatat sebesar Rp 228,78 triliun atau meningkat 4,12% secara tahunan. Sementara jumlah kartu kredit yang beredar pada September tercatat mencapai 17,22 juta kartu alias naik 319.365 kartu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×