Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan bersiap menurunkan special rate deposito setelah sinyal penurunan bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) semakin kencang.
Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan pun berharap, besok dalam Rapat Dewan Gubernur (RDP) Bank Indonesia bisa menurunkan bunga acuan 25 bps.
“Kemungkinan besar ada penurunan 25 bps oleh The Fed. Setelah The Fed juga diprediksi akan menurunkan 25 bps, bank sentral di negara lain pasti akan mengikuti. Harapannya Bank Indonesia juga bisa menurunkan hinga 25 bps,” kata Panji dalam paparan publik Bank Mandiri, Rabu (17/7).
Baca Juga: NIM turun 14 basis point, ini penjelasan Bank Mandiri
Paji menambahkan, penurunan bunga acuan ini punya dampak yang baik bagi perbankan. Misalnya untuk menurunkan biaya dana (cost of fund) sehingga pendapatan komisi perseroan juga dapat meningkat.
Selain itu, kata Panji, penurunan bunga acuan juga bisa turut serta menurunkan special rate deposito. Bank berlogo pita emas ini memasang bunga deposito tertingginya di 7%.
Baca Juga: Realisasi asumsi makro meleset, Menkeu belum pertimbangkan ada APBN-P
“Dengan penurunan bunga acuan 25 ps, kami juga bisa memangkas special rate kami 25 bps,” lanjutnya.
Hal serupa sebelumnya juga diungkapkan oleh Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo.
Ia mengatakan, sebelum menurunkan bunga acuan, bank sentral sejatinya juga telah merilis beberapa kebijakan yang bikin likuiditas perbankan meningkat.
Baca Juga: Morgan Stanley memprediksi BI akan memangkas suku bunga empat kali di tahun ini
Misalnya pelonggaran giro wajib minimum (GWM) sebesar 50 bps, dan pelonggaran bunga operasi moneter sebesar 30 bps.
“Kami ikuti pelonggaran operasi moneter, karena dampaknya ke batas atas (capping) suku bunga juga turun. Misalnya yang sebelumnya pasang paling tinggi 7,3% menjadi 7%. Bulan depan (Agustus) mungkin bunga deposito kami mungkin sudah bisa sesuaikan,” katanya kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News