kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

NIM turun 14 basis point, ini penjelasan Bank Mandiri


Rabu, 17 Juli 2019 / 19:09 WIB
NIM turun 14 basis point, ini penjelasan Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan bahwa margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) bank pelat merah ini menyusut. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyebut, di paruh pertama 2019, NIM menyusut sebanyak 14 basis point (bps) secara tahunan menjadi 5,58%.

Menurut Hery, penurunan tersebut memang telah diprediksi sejak awal tahun 2019. Adapun, penyebab penurunan tersebut adalah pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh lebih pelan dibandingkan earning asset.

Sebagai catatan saja, per Juni 2019 NII Bank Mandiri masih naik 8,95% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,36 triliun. Adapun, bila dirinci pertumbuhan pendapatan bunga hanya tumbuh 14,85% yoy di kuartal II 2019. Sementara itu, beban bunga Bank Mandiri naik lebih deras sebesar 27,6% yoy di periode yang sama.

Meski begitu, menurut Herry di semester II 2019 terutama di kuartal III, pertumbuhan NIM bakal meningkat. Salah satunya didorong oleh adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin.

Bank berlogo pita emas ini menilai, jika suku bunga acuan menurun maka secara otomatis Bank Mandiri memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga deposito. Apalagi, pihaknya sudah lebih dulu memupuk dana mahal di periode bulan Mei-Juni 2019 lalu.

Artinya, ke depan rasio biaya dana alias cost of fund (CoF) berpotensi menurun sehingga NIM bisa terangkat. Di sisi lain, susutnya NIM di kuartal II 2019 disebabkan oleh pergeseran segmen kredit Bank Mandiri ke sektor dengan risiko kredit yang rendah yakni korporasi besar.

"Korporasi risikonya lebih rendah, artinya yield juga lebih rendah. Sehingga NIM sedikit menurun," kata Hary di Jakarta, Rabu (17/7).

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, penurunan sebanyak 14 bps tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan rata-rata industri yang turun 20 bps di bulan April 2019 lalu. "Mei-Juni kami masih banyak pakai dana mahal. Selain itu, pembayaran bunga untuk global bond sebesar US$ 750 jatuh di Mei-Juni. Sehingga NIM turun," terangnya. Setidaknya, sampai akhir tahun Bank Mandiri berharap NIM tidak akan lebih rendah dari posisi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×