CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank besar tidak revisi RBB di semester II


Rabu, 07 Juni 2017 / 17:33 WIB
Bank besar tidak revisi RBB di semester II


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sebagian besar bank papan atas tak merombak Rencana Bisnis Bank (RBB) terkait kinerja kredit semester II-2017. Pasalnya, para bankir menilai pengajuan RBB ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal tahun masih sejalan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi dan permintaan kredit.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyampaikan, estimasi target kredit di tahun 2017 ini masih sesuai dengan anggaran atau budget BCA. “Kami tetap menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 9%-10% sepanjang tahun ini,” ungkap Jahja, kepada KONTAN, Rabu (7/6).

Dengan asumsi tersebut maka realisasi kredit akan berkisar Rp 453,74 triliun-Rp 457,90 triliun di akhir ini, dari perhitungan total kredit BCA akhir tahun lalu sejumlah Rp 461,27 triliun. Adapun, BCA mencatat realisasi kredit senilai Rp 421,05 triliun per April 2017 atau tinggal mencairkan Rp 36 triliun untuk mencapai target.

Sependapat, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menuturkan, pihaknya juga tidak melakukan revisi kredit pada RBB semester II, karena target kredit sebesar 15%-17% masih sejalan dengan rencana BNI. “Kami akan fokus pada pengembangan kredit infrastruktur yang akan tumbuh 20%,” kata Herry.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja berharap, ke depan kondisi ekonomi akan lebih positif sehingga target kredit OCBC NISP dapat tercapai pada tahun ini. Walaupun, penyaluran kredit sempat lambat di kuartal I-2017 karena minim permintaan dari para debitur.

Parwati bilang, pihaknya tidak berencana merevisi target kredit di semester II. Bank milik investor Singapura ini tetap mematok target pertumbuhan kredit sekitar 10%-15% pada tahun ini dengan fokus penyaluran kredit ritel dan korporasi. OCBC NISP mencatat realisasi kredit sebesar Rp 94,31 triliun per April 2017.

Begitu juga dengan Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Herwidayatmo yang menuturkan, pihaknya belum berencana melakukan revisi kredit di RBB semester II. Pada awal 2017, Bank Panin menargetkan kredit tumbuh sebesar 10%-15% sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×