kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   9,00   0,06%
  • IDX 7.206   65,65   0,92%
  • KOMPAS100 1.030   3,71   0,36%
  • LQ45 782   2,87   0,37%
  • ISSI 237   3,20   1,37%
  • IDX30 404   1,60   0,40%
  • IDXHIDIV20 465   2,77   0,60%
  • IDX80 116   0,54   0,47%
  • IDXV30 118   1,38   1,18%
  • IDXQ30 129   0,40   0,31%

Bank bidik pertumbuhan dua digit fee based income


Rabu, 20 April 2016 / 06:10 WIB
Bank bidik pertumbuhan dua digit fee based income


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saat tren bunga kredit turun, perbankan berupaya menggenjot pendapatan non bunga alias fee based income agar laba tetap tumbuh. Tahun ini, sejumlah bank menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi ini bisa mencapai dua digit.

Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Di kuartal I 2016, bank milik pemerintah ini mencatat pertumbuhan fee based sebesar 16% menjadi Rp 2,21 triliun dari periode yang sama tahun 2015 yang senilai Rp 1,94 triliun.

Namun, jika dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan fee based BNI itu lebih mini. Di kuartal I 2015, pertumbuhan fee based BNI mencapai 23,8%. Sumber pendapatan non bunga BNI berasal dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment & payment point online bank, bancassurance dan bisnis kartu.

Namun memang, pada pengujung akhir tahun 2015 pertumbuhan fee based BNI hanya 5,80% dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 7,3 triliun. Nah, hingga akhir 2016, BNI berniat mengayuh pertumbuhan pendapatan komisi ini.

“Kami menargetkan pertumbuhan fee based sebesar 30% di tahun 2016,” kata Suprajarto, Wakil Direktur Utama BNI, Selasa (19/4). Salah satu bisnis yang dipacu adalah kartu kredit dan e-banking.

Sebagai catatan, di kuartal 1 2016, fee dari bisnis e-banking naik 14,3%.

Corina Leyla Karnaelis, Kepala Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI menambahkan, bisnis kartu kredit BNI tahun ini bisa tumbuh 16%. Ini akan ikut mendongkrak perolehan pendapatan komisi BNI. Bank Bukopin juga mengandalkan fee based income.

Direktur Pengembangan Bisnis dan IT Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, Bukopin menargetkan pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 10% menjadi Rp 1,3 triliun di 2016.

Target pertumbuhan ini sebenarnya lebih rendah ketimbang tahun 2015 yang mencapai 26,21%. Salah satu strategi Bank Bukoipin adalah mengerek naik transaksi pengelolaan kas (cash management). "Untuk meningkatkan cash management, kami meluncurkan sistem kliring generasi II," imbuh Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×